4 hours ago
1
Sejumlah Guru Honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun menggelar aksi pembacaan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: AlurNews)
AlurNews.com – Sejumlah Guru Honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun menggelar aksi pembacaan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.
Diketahui, aksi itu dilakukan bertujuan agar Presiden RI, Prabowo Subianto dapat mendengar serta membantu nasib para guru honorer yang dirumahkan pasca larangan peniadaan status guru honorer.
“Di sini guru ada yang sudah mengabdi sekitar 2 hingga 20 tahunan, awalnya SD ini statusnya sekolah swasta. Pada tanggal 2 September 2024 lalu beralih status menjadi negeri, namun masa kerja kami baru dihitung setelah peralihan status sekolah itu dimulai,” terang salah seorang Guru SDN 001 Meral Barat, Fitriawati, Selasa (11/2/2025).
Dijelaskannya, akibat peralihan status sekolah tersebut, masa pengabdian atau kerja puluhan guru tersebut menjadi kurang dari 2 tahun sehingga tidak bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Akibat kebijakan tersebut kami tidak bisa ikut P3K, padahal kami disini sudah mengabdi sejak lama bahkan sudah ada yang puluhan tahun. Untuk itu kami meminta kebijakan Pemerintah Pusat terkhusus ke Presiden, bapak Prabowo Subianto untuk membantu kami agar bisa ikut seleksi P3K,” jelasnya.
Suasana haru menyelimuti usai para guru honorer ini membacakan surat terbuka untuk Presiden, tak sedikit mereka menangis memikirkan nasib pengabdian yang telah dilakukan hingga puluhan tahun itu.
“Sejak bulan Januari 2025 kami sudah tidak menerima gaji dan dirumahkan, namun karena tanggungjawab kami masih mengajar para murid di sekolah. Saya berharap dan memohon agar Bapak Presiden bisa membantu kami disini,” tutur dia.
Sebelumnya, para guru honorer tersebut sempat menemui Bupati Karimun, Aunur Rafiq serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karimun. Namun mereka menyampaikan bahwa tidak dapat membantu.
Surat terbuka tersebut selanjutnya akan dikirimkan oleh para guru honorer ke Presiden RI Prabowo Subianto. (Andre)
