Polda Kepri Catat Angka Kecelakaan Capai 1.446 Kasus

18 hours ago 2
Dirlantas Polda Kepri, Kombes Pol Tri Yulianto. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Jumlah kecelakaan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meningkat mencapai 18 persen sepanjang 2024. Pada 2023, tercatat 1.223 kasus kecelakaan, sedangkan pada 2024 jumlahnya naik menjadi 1.446 kasus melonjak 18 persen dalam satu tahun.

“Kecelakaan masih sering terjadi akibat rendahnya kepatuhan terhadap rambu lalu lintas,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Kepri, Kombes Tri Yulianto, Selasa (11/2/2025).

Ia mengatakan angka kecelakaan lalu lintas di Kepri terus meningkat setiap tahunnya.

Merespons kondisi ini, Polda Kepulauan Riau (Kepri) menggelar “Operasi Keselamatan Seligi 2025” yang ditandai dengan apel gelar pasukan di Lapangan Utama Polda Kepri, Senin (10/2/2025).

Sebanyak 395 personel dikerahkan untuk mengawasi dan menindak pelanggaran lalu lintas di seluruh wilayah Kepri. Dengan mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita”, operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara demi keselamatan bersama.

Operasi ini menitikberatkan pada empat aspek utama pengemudi dilakukan sosialisasi keselamatan berkendara termasuk ramp check kendaraan , tes kesehatan, serta pemeriksaan alkohol dan narkoba bagi pengemudi angkutan umum.

Pengecekan kelayakan kendaraan guna memastikan seluruh armada yang beroperasi memenuhi standar keselamatan. Polda Kepri berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki jalan rusak dan memasang rambu-rambu lalu lintas di titik rawan kecelakaan.

Pengawasan ketat di lokasi wisata yang diprediksi ramai saat libur Lebaran guna mengurangi risiko kecelakaan akibat kepadatan kendaraan.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa tertib berlalu lintas bukan hanya untuk menghindari tilang, tetapi demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” kata Tri.

Tidak seperti razia lalu lintas biasa, Operasi Seligi 2025 lebih menitikberatkan pada edukasi daripada penindakan.

“Polda Kepri menargetkan 40 persen pembinaan dan sosialisasi, lalu 20 persen penindakan hukum bagi pelanggar,” katanya.

Dengan strategi ini, diharapkan masyarakat bisa lebih memahami pentingnya kepatuhan dalam berlalu lintas, bukan karena takut ditilang, tetapi karena kesadaran akan keselamatan berkendara.

Sebagai daerah berkembang, Batam dan wilayah lain di Kepri mengalami lonjakan jumlah kendaraan yang pesat.

“Jika tidak diimbangi dengan peningkatan kesadaran berlalu lintas, risiko kecelakaan akan terus meningkat,” ujarnya.

Operasi Keselamatan Seligi 2025 menjadi langkah strategis Polda Kepri untuk menekan angka kecelakaan dan menciptakan budaya berkendara yang lebih aman di Provinsi Kepri.

Masyarakat diimbau untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara. (rul)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |