KABAR KALIMANTAN1, Banjarbaru – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya mengembangkan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Panjaratan Kabupaten Tanah Laut yang merupakan areal habitat Bekantan untuk mendukung program pelestarian alam.
“Kami melaksanakan sosialisasi dalam hal pengembangan dan penanganan KEE Panjaratan di wilayah Kabupaten Tanah Laut,” kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Supiani, di Banjarbaru, Selasa (3/12).
Dia menjelaskan dalam rangka menunjang KEE di Desa Panjaratan, pentingnya tatanan terorganisir yang didukung dengan adanya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta lembaga swadaya masyarakat agar terbangun sinergi untuk mengelola flora dan fauna agar lestari.
“Pengembangan KEE ini akan berdampak pada berbagai sektor, khususnya perkembangan potensi budaya dan pariwisata di wilayah tersebut,” ujarnya.
Supiani menyebutkan kawasan Desa Panjaratan sudah ditetapkan sebagai KEE sejak 2021 melalui SK Bupati Tanah Laut, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong kepengurusan yang terstruktur dan definitif terhadap KEE di wilayah Kabupaten Tanah Laut khususnya di Panjaratan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dia mengatakan hasil dari sosialisasi ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan kolaborasi secara aktif dengan Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, BKSDA, serta instansi vertikal lainnya untuk mengembangkan KEE Panjaratan agar lebih baik lagi.
Setelah kegiatan ini, pihaknya akan menjalin koordinasi secara berkelanjutan dengan dinas vertikal terkait agar wilayah KEE Panjaratan dapat bermanfaat secara luas bagi masyarakat, termasuk juga menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat di Desa Panjaratan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan menggelar rapat internal sebagai tindak lanjut untuk merumuskan lembaga pengelola melalui forum kolaboratif KEE Panjaratan.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Tanah Laut Rudiono Herlambang mengatakan Desa Panjaratan memiliki potensi wisata alam yang menarik untuk dijelajahi, salah satunya di wilayah ini terdapat satwa endemik yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara yakni hewan Bekantan (Monyet Belanda).
“Kami mendukung penuh pengembangan KEE Panjaratan agar semakin menarik untuk dikunjungi para wisatawan sehingga berdampak pada nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Rudiono.
Kegiatan ini melibatkan KPH Tanah Laut, Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan, instansi vertikal terkait di Kabupaten Tanah Laut, PT. Kintap Jaya Wattindo Wilayah Pelaihari I dan II, Gerakan Hijau Peduli Bekantan Tanah Laut, serta jajaran pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Panjaratan Kabupaten Tanah Laut.
Sumber: ANTARA