KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah telah mengevakuasi 81 satwa liar selama Januari hingga Desember 2024.
“Selama 2024 kami menerima 74 satwa liar yang diserahkan oleh warga, selain itu kami juga melakukan penyelamatan sebanyak tujuh satwa,” kata Komandan BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Jumat (3/1).
Ia menyebutkan kesadaran masyarakat ikut melestarikan keberadaan satwa liar semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya satwa diserahkan secara sukarela oleh warga, baik itu satwa yang sempat dipelihara maupun yang baru ditemukan.
Selama 2024, BKSDA Resort Sampit menerima sebanyak 74 ekor satwa hasil serah terima dengan warga, 23 di antaranya merupakan satwa liar yang dilindungi Undang-Undang dan 53 lainnya bukan termasuk satwa di lindungi.
Puluhan satwa liar dilindungi Undang-Undang yang berhasil diselamatkan tersebut meliputi dua ekor kukang, satu kelasi, dua trenggiling, satu lutung abu-abu atau hirangan, satu bekantan, tiga owa-owa, tiga buaya, delapan burung cucak hijau, satu orang utan dan satu biuku.
Kemudian, satwa liar yang tidak dilindungi meliputi tiga burung cucak kurincang, satu burung kacer, sembilan burung cendet, lima burung rio-rio dan tiga puluh dua burung manyar.
“Evakuasi ini bukan hanya hasil temuan kami, tetapi juga diserahkan secara sukarela oleh warga yang semakin menyadari pentingnya melestarikan satwa liar dan kami berharap kesadaran seperti ini semakin berkembang di masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, BKSDA Resort Sampit dibantu Tim WRU BKSDA SKW II Pangkalan Bun juga telah melaksanakan penyelamatan terhadap enam orang utan dan satu anak beruang madu.
Satwa liar yang berhasil dievakuasi BKSDA sebagian besar dilepasliarkan kembali ke hutan di wilayah Kotim dan lokasi yang dipilih disesuaikan dengan habitat dari setiap satwa.
Sementara beberapa satwa lainnya, seperti orang utan dan beruang dibawa ke BKSDA SKW II Pangkalan Bun untuk dipindahkan ke kawasan konservasi guna mencegah terjadinya konflik dengan manusia dan mendapat tempat baru yang lebih aman.
Sumber: ANTARA