MALANG POST – Bermain di partai tandang, tetapi Arema FC justru tak ubahnya menjadi tuan rumah. Benar-benar menguasai pertandingan. Meski persentasenya tidak terlalu mencolok. Yakni 54:46 persen.
Tetapi lihat jumlah tembakannya. Total Arema FC melakukan 20 kali tembakan dengan tujuh diantaranya mengarah ke gawang.
Sementara tim tuan rumah, Barito Putera, justru hanya melakukan 11 kali tembakan, dengan lima diantaranya mengarah ke gawang.
Dari 14 kali kreasi peluang yang diciptakan Arema FC, dalam laga pekan ke-10, di Stadion Sultan Agung, Bantul tersebut, tiga diantaranya berhasil dikonversi menjadi gol.
Yakni diciptakan Wiliam Marcilio lewat tendangan penalti menit ke-34. Ditambah gol Salim Akbar Tuharea menit ke-66 dan gol telat Hamzah Titofani saat laga masuk di menit ke-90+8.
Sedangkan satu-satunya gol yang diciptakan Barito Putera, dicetak pemain pengganti, Muhamad Firli di menit ke-90.
Wajar jika dalam postmatch press conference, pelatih Arema FC, Joel Corneli, menyebutkan jika laga yang dipimpin wasit Ryan Nanda Saputra ini, menjadi pertandingan terbaik dari 10 laga yang sudah dilakoni Arema FC.
“Ini merupakan pertandingan paling bagus, dari pertandingan lainnya yang telah kami mainkan sebelumnya,” kata pelatih asal Brasil itu, di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Meski tidak terlalu banyak mengumbar komentar, Joel Corneli juga mengaku puas dengan gaya bermain, yang ditunjukkan oleh pemain-pemainnya.
Di babak pertama, Arema FC langsung bisa menguasai pertandingan. Anak asuh Rahmad Darmawan dipaksa untuk memperkuat pertahanan. Hingga mereka tidak banyak bisa melakukan tusukan ke gawang Arema FC.
Sayangnya, hanya satu gol yang bisa dibuat Arema FC di babak pertama. Dari sekitar delapan peluang yang bisa diciptakan Thales Lira dan kawan-kawan.
“Di babak pertama memang kami tampil cukup luar biasa. Cukup banyak peluang yang kami dapatkan, meskipun hanya satu yang menjadi gol,” tegas pelatih 57 tahun ini.
Justru di babak kedua, ketika Arema FC tampil lebih santai. Pemain-pemain juga terlihat menikmati pertandingan, ada dua gol yang kembali dihasilkan Arema FC.
Sayangnya, karena ada kesan menurunkan tekanan, menjadikan gawang Lucas Frigeri, kebobolan satu gol di menit ke-90.
Gol itu terjadi karena pemain-pemain Arema FC, tidak terlalu ketat menjaga pemain Barito Putera, ketika terjadi tendangan penjuru.
“Memang di babak kedua kami tampil lebih santai apalagi setelah unggul dua gol.”
“Barito Putera memperkecil kedudukan dan hampir imbang. Beruntung berkat permainan individu Wiliam Marcilio kami bisa membuat gol lagi sekaligus membawa tiga poin,” ujar Joel Cornelli.
Pelatih asal Brasil ini juga mengakui, Wiliam Marcilio jadi kunci kemenangan Arema FC. Selain mencetak gol pembuka lewat penalti, playmaker asal Brasil itu jadi kreator gol penutup Singo Edan.
Wilian mengeluarkan skill individunya, untuk melewati hadangan dua pemain belakang Barito Putera. Setelah itu dia mengirim bola ke dalam kotak penalti dan membuat Tito Hamzah mencetak gol ketiga Arema FC.
Karena pemainnya masih sering lengah di menit-menit krusial. Seperti awal maupun akhir pertandingan.
“Kami akan lakukan evaluasi saat jeda kompetisi. Jadi, tim kami harus lebih siap saat berada di lapangan,” tegas Joel. (*/Ra Indrata)