AlurNews.com – Rudi (34) warga Kabupaten Karimun yang menjadi korban penganiayaan di tempat hiburan malam (THM) yang berada di lantai 7 Apartemen Formosa, Nagoya, Batam, Jumat (6/12/2024) lalu.
Ia mengalami retak pada tengkorak bagian kepala, dan bagian tulang mata sebelah kiri. Korban kini masih dalam perawatan intensif tim medis, di salah satu rumah sakit.
Tidak hanya itu, kini korban juga mengalami kesulitan penglihatan akibat penganiayaan yang dilakukan oleh 10 orang pelaku.
“Bahkan saat ini penglihatan korban hanya mencapai 25 persen saja, itu keterangan dari dokter. Korban saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit,” jelas Rudianto, kuasa hukumnya, Rabu (11/12/2024) malam.
Dari pengakuan kliennya, sebelum penganiayaan korban yang baru pertama kali datang sempat mengabadikan dirinya dengan menggunakan handphone di dalam lokasi kejadian.
Tindakan korban ini kemudian disambut tindakan represif dari beberapa orang tidak dikenal, yang kemudian menarik korban ke salah satu ruangan VIP.
Korban kemudian ditahan dan diminta untuk menanggalkan seluruh pakaiannya, serta menyerahkan handphone miliknya.
“Selama satu jam dia ditahan di ruang VIP itu, setelah diminta melepas pakaian dia dipukuli oleh 10 orang pria. Klien saya ini akhirnya bisa lepas dalam kondisi babak belur, setelah diselamatkan oleh teman yang mengundang dia ke sana,” ujarnya.
Tidak hanya penganiayaan, para pelaku juga mengancam akan menyakiti keluarga korban. Pengancaman ini disebutkan para pelaku, setelah mendapati foto istri dan anak korban dari handphone miliknya.
Atas kejadian ini, korban kemudian langsung membuat laporan penganiayaan ke Polda Kepri.
“Saya mendampingi korban untuk membuat laporan, setelah kami visum terlebih dahulu. Kami menyayangkan bahwa ada sarang preman di Kota Batam ini,” jelasnya.
Terpisah, peristiwa ini dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri, Kombes Pol Donny Alexander yang dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Rabu (11/12/2024) malam.
Saat ini pihak kepolisian telah mengamankan dua orang terduga pelaku, yang disinyalir merupakan petugas keamanan di lokasi THM yang dimaksud.
“Benar ada tindakan penganiayaan di tempat itu, dua orang pelaku sudah diamankan dan saat ini penyelidikan masih terus berlangsung,” tegasnya. (Nando)