Cegah DBD, Dinkes Batam Rencana Sebarkan Nyamuk Wolbachia

9 hours ago 2
cek kesehatan gratis di batamKepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi. Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Upaya mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam merancang program penyebaran nyamuk wolbachia. Nyamuk wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia.

Nyamuk wolbachia nantinya akan disebarluaskan untuk menyebabkan nyamuk-nyamuk aedes aegypti betina mengalami kemandulan. Sehingga tidak dapat bertelur.

“Tahun ini kalau tidak salah kami anggarkan untuk nyamuk wolbachia seperti di Singapura, mungkin tahun depan kami mulai sebar nyamuk itu. Tujuannya agar nyamuk betina yang ada mandul, gak bertelur. Anggarannya baru di anggarkan tahun ini, jadi tahun 2026 jalan,” ujar Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (5/2/2025).

Pihaknya mengaku telah mengikuti proses pembelajarannya di Singapura pada 2024 lalu. Tahun ini, Dinkes Batam fokus dalam mempersiapkan program nyamuk wolbachia, mengingat angka kematian DBD di tahun 2024 sebanyak 14 orang.

“Sebenarnya dari Konjen Singapura itu sudah menawarkan dari tahun kemarin untuk kami pergi ke Singapura untuk belajar tentang nyamuk wolbachia, cuma anggaran tidak dibantu. Cuma difasilitasi saja, biar bisa berkunjung,” katanya.

Selain persiapan untuk menjalankan program nyamuk wolbachia, Dinkes Batam terus menjalankan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

“Jumantik itu justru yg menjadi penekanan kami bahwa DBD ini kuncinya di pembasmian sarang nyamuk dan kita cegah nyamuk itu supaya tidak berkembang,” ujar Didi.

Kemudian, obat pembunuh jentik nyamuk (abate) juga bisa didapatkan masyarakat secara gratis di puskesmas terdekat.

“Kami bagi aja, tidak ada dijual atau dipungut biaya (abate). Kalaupun ada itu adalah oknum. Bukan bagian dari Dinkes,” ujar Didi.

Sebelumnya diberitakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam mencapai 871 periode Januari-Desember 2024. Dari enam kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kecamatan Bengkong, yakni sebanyak 146 kasus.

Selanjutnya Kecamatan Batam Kota sebanyak 136 kasus, Kecamatan Sagulung, 135 kasus, Kecamatan Sekupang 106 kasus, Kecamatan Batuampar 94 kasus dan Kecamatan Batuaji 85 kasus.

Dari total kasus tersebut, 513 di antaranya adalah laki-laki. Dan perempuan sebanyak 358 kasus.

Sementara berdasarkan kelompok umur, 11 kasus terjadi pada bayi di bawah satu tahun, 75 kasus pada anak usia 1-4 tahun, 172 kasus pada usia 5-9 tahun, 173 kasus pada usia 10-14 tahun, dan 440 kasus pada usia di atas 15 tahun.

Jumlah kasus tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan 2023 lalu. Kasus DBD pada 2024 sebanyak 392 kasus.

“Angka kasus hingga akhir 2024 mencapai 871, dengan jumlah kematian akibat DBD sebanyak 14 kasus,” ujar Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (3/1/2024).

Sementara itu, untuk menekan angka kasus, Pemerintah Kota Batam telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Batam Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD. (rul)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |