Pemko Panggil Central Group dan PT MGL Soal Lahan Masjid, Harianto: Ini Kebutuhan Krusial, Pemerintah Harus Tegas!

3 hours ago 4
Ketua Pembangunan Masjid Perumahan Central Hills, Harianto. (foto: istimewa)

AlurNews.com – Warga Perumahan Central Hills menyambut baik langkah mediasi yang diambil oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin untuk menyelesaikan polemik pendirian masjid di kawasan tersebut. Mengingat dari empat proyek perumahan yang dibangun Central Group tidak satupun memiki fasos/fasum untuk tempat ibadah.

“Jangankan masjid, musala pun tak ada. Kami butuh ketegasan pemerintah daerah. Harus dibuka juga fatwa planologinya. Harus ikuti UU Fasum dan Fasos. Jangan dilarikan ke ruang terbuka hijau . Karena itu hanya menguntungkan pengembang untuk lebih memperbanyak unit,” ujar Ketua Pembangunan Masjid Perumahan sekaligus perwakilan warga Central Hills, Harianto, Kamis (6/2/2025).

Apalagi, lanjut dia, selama pelaksanaan bulan suci Ramadan para warga muslim di Perumahan Central Hills masih bingung ingin melaksanakan Salat Tarawih. Pasalnya, tidak ada masjid terdekat dari perumahan.

“Kami Salat Tarawih di mana? tak ada masjid terdekat. Kalau jauh gimana anak-anak kami. Kalau orangtuaya kerja malam, jelas anaknya tak bisa Tarawih. Ini kebutuhan krusial yang kami ingin dapatkan dari permerintah,” sesal Harianto.

Harianto berharap pertemuan atau rapat yang digelar hari ini, Kamis (6/9/2025) ini bisa mendapat solusi yang terbaik untuk warga Perumahan Central Hills. Pasalnya dalam 24.9 hektare perumahan, tidak ada lahan untuk membangun masjid sebagai tempat ibadah.

“Sebelumnya perlu saya sampaikan juga agar rapat tidak keluar kemana-mana. Yang jelas dalam 24,9 hektare kami minta lahan fasos untuk mendirikan masjid. Pihak BP Batam saja sudah mengungkapankan bahwa ada sekitar 9,207.2 m² menjadi fasilitas perumahan. Dan kami juga diminta untuk berkomunikasi,” katanya.

Selain itu, ia juga meminta dalam pertemuan itu, pihak Perkimtan dan unsur instansi terkait mempertanyakan ke pihak pengembang atau pemilik lahan dimana 9,207.2 m² yang menjadi fasilitas perumahan. Karena ketika dijelaskan oleh pihak pengembang Central Group. Dari 9,207.2 m2, akan dibangun menjadi kolam renang atau Club House seluas 2000m² dan satu lapangan basket untuk 10 cluster. Kemudian sisanya sekitar 7000 m2 dilarikan menjadi ruang terbuka hijau atau taman-taman.

“Itupun miris juga. Nah sekarang 7000 m² kemana? Jangan sampai dipecah-pecah menjadi ruang terbuka hijau atau taman kecil yang tidak bermanfaat. Itu kebanyakan dipecah-pecah,” kata Harianto.

Diakuinya, warga Muslim Perumahan Central Hills sempat ditawarkan lahan 2000m2 yang akan dibangun kolam renang, namun pihaknya menolak dan tidak mungkin mengorbankan lapangan tersebut, yang menjadi satu-satunya.

“Jelas kami tolak. Karena lahan 2000m2 itu. Itu janji developer akan membangun club house dan 1 lapangan basket untuk 10 Cluster. Jika kami ambil, itu sama saja membuat masalah baru di masyarakat,” katanya.

Untuk itu, ia meminta pihak Pemko Batam untuk tegas terhadap pengembang Central Group maupun pemilik lahan PT Menteng Griya Lestari. Agar hal ini menjadi pelajaran bagi semua perumahan yang ada di Kota Batam.

“Yang jelas, sudah ada kata BP Batam 9,207.2 m2 yang menjadi fasilitas perumahan. 2000m2 untuk kolam renang dan 1 lapangan. Sisanya 7000m2. Nah ini harus di perjelas. Mana? Jangan malah dipecah-pecah jadi kecil-kecil, jadi RTH semua. Tidak mungkin pemko menerima yang kecil-kecil. Untuk bangun apa kedepan? Gedung serbaguna saja tidak bisa. Jika memang ada sisa 7000m2 itu, kami minta 2500 m2 saja untuk bangun masjid, developer tidak perlu bantu kami membangun. Biar kami warga yang berjuang,” ungkapnya.

Menurut informasi data sementara bahwa, saat ini telah ada 52% rumah muslim dalam 10 Cluster tersebut. Untuk itu, diperkirakan bahwa bakal ada ribuan Muslim yang akan tinggal di Perumahan Central Hills.

“Ya, bakal ada ribuan muslim. Belum lagi warga sekitar. Tentunya masjid ini kalau terbangun di Central Hills. Tentu juga akan bermanfaat untuk warga sekitar perumahan Central Hills. Untuk itu kami minta, para pimpinan Central Group maupun PT MGL, janganlah terkesan anti adanya masjid. Ini Batam, kental akan melayunya. Mari kita jaga ketenangan Batam, kami ingin baik-baik saja. Tapi jika harus keras. Demi masjid, darah pun kami serahkan. Jangan sampai kami atau orang luar menilai bahwa. di Central Hills itu, Perumahan elite, masjid sulit. Kan tidak baik di dengar,” (rul)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |