
AlurNews.com – Seorang petugas keamanan di kawasan wisata Golden Prawn berinisial SS, nyaris menjadi sasaran amukan massa setelah melakukan tindakan penganiayaan terhadap salah satu pedagang di kawasan tersebut.
Peristiwa ini diketahui dari sebuah video viral yang diposting sejak, Rabu (17/9/2025) kemarin. Dalam video yang dimaksud, terlihat suasana ramai di kawasan wisata tersebut dan warga yang berkumpul terlihat tengah melempari satu unit sepeda motor yang tampak sudah berada di dalam parit.
Pada keterangan video, kemarahan massa yang akhirnya merusak sepeda motor ini. Diakibatkan tindakan salah satu petugas keamanan kawasan berinisial SS. SS disebut melakukan tindakan arogan terhadap seorang ibu-ibu yang berada di kawasan tersebut.
Sebelum peristiwa terjadi, SS diketahui tengah berusaha menertibkan para pedagang kaki lima yang berada di sekitar kawasan. Namun saat menertibkan salah satu pedagang layangan, SS disebut melakukan tindakan arogan hingga menendang gerobak milik pedagang yang dimaksud.
“Benar peristiwa kemarin, untuk kronologis sementara sama dengan apa yang dicantumkan pada keterangan video di media sosial,” jelas Kanit Reskrim Polsek Bengkong, Iptu Afriadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (18/9/2025) sore.
Dari keterangan sementara, aksi SS yang dianggap arogan terhadap pedagang membuat marah masyarakat sekitar yang tengah menikmati sore sembari bermain layangan.
Perdebatan antara pedagang layangan dan SS, kemudian memantik kemarahan massa terlebih setelah massa melihat pedangan yang merupakan seorang ibu menangis atas tindakan arogan SS.
“Sempat terjadi perdebatan hingga akhirnya SS melarikan diri untuk menghindari amukan massa. Namun sepeda motor miliknya tertinggal, sehingga kemarahan massa beralih ke sepeda motornya,” ujarnya.
Saat ini, SS disebut telah membuat laporan resmi ke Polsek Bengkong, pihak Kepolisian saat ini juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi yang merupakan pekerja di wilayah tersebut.
“SS sendiri telah buat laporan, kami sudah periksa 3 saksi dan kemungkinan akan bertambah. Untuk keterangan lebih lanjut belum dapat kami berikan karena masih melakukan penyelidikan,” ujarnya. (Nando)