AlurNews.com – Calon Walikota Batam nomor urut dua, Amsakar Achmad menegaskan paslon ASLI menolak melakukan praktik politik uang dalam Pilkada Batam, pasca penangkapan dua IRT yang dilakukan warga di kawasan Ruko California, Batam Kota, Selasa (26/11/2024) malam.
Ditemui setelah melakukan pencoblosan di TPS 18 Perumahan KDA Batam Center, Amsakar juga mengaku terkejut dengan pengakuan kedua IRT, atas pengakuannya bahwa uang yang turut diamankan akan digunakan untuk pengarahan dukungan bagi salah satu paslon.
“Biar hal itu berproses di Bawaslu, kami sebagai salah satu kontestan tidak pernah bersentuhan dengan hal itu. Maka itu saya juga terkejut,” ujarnya, Rabu (27/11/2024).
Sebagai kontestan Pilkada, Amsakar juga menegaskan tidak mengenal praktek yang dapat mencederai proses demokrasi yang berjalan saat ini.
Namun dirinya menyebut adanya kecurigaan terkait penangkapan kemarin, berdasarkan pengakuan kedua IRT dalam sebuah video pendek yang kini tersebar di media sosial.
“Dalam video yang ada di media sosial, keduanya mengaku menerima dari A. Namun setelah dipastikan, dia juga mengaku tidak mengenal siapa A ini. Biar saja semua berproses, agar semua dibuktikan siapa yang bermain,” ujarnya.
Sebelumnya, dua IRT di Batam diamankan warga di kawasan Ruko California, Batam Kota, Selasa (26/11/2024) malam. Kedua IRT ini diduga sebagai korlap untuk serangan fajar, dan mengarahkan dukungan bagi warga salah satu perumahan di kawasan Sei Panas.
Buntut penangkapan ini, puluhan pendukung dari salah satu paslon calon walikota Batam hingga, Rabu (27/11/2024) dinihari mengepung salah satu kantor penyedia layanan internet di kawasan ruko tersebut.
Dari penelusuran awal, diduga penyerahan uang dan koordinasi sejumlah korlap, dilakukan di dalam kantor yang diketahui dimiliki oleh salah satu anggota DPRD Batam. (Nando)