Program STV Disdukcapil Bintan Masuk Top 25 Nasional

Bupati Bintan Roby Kurniawan menyerahkan secara simbolis KTP kepada warga Bintan. Foto: Diskominfo Bintan

AlurNews.com – Inovasi pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) yang digagas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bintan, berhasil menembus ajang bergengsi tingkat nasional.

Program Serving The Villager (STV) masuk dalam Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025 yang digelar Kementerian PAN-RB RI.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan, mengaku bangga atas capaian ini. Ia menegaskan bahwa STV lahir sebagai jawaban atas tantangan geografis Bintan yang berbentuk kepulauan.

“Adminduk ini hak semua warga negara. Dengan STV, kita datangi langsung masyarakat, menjangkau yang sulit terjangkau. Ini bukan hanya solusi, tapi juga wujud kehadiran pemerintah di tengah rakyat,” ujar Roby, Selasa (19/8/2025), dikutip dari laman resmi Pemkab Bintan.

Sejak diluncurkan, tim Disdukcapil rutin menyusuri wilayah pedalaman hingga pulau-pulau terluar untuk memberi layanan langsung, bahkan kadang harus menginap beberapa malam.

Layanan ini mencakup perekaman dan pencetakan KTP-el, KIA, KK, akta kelahiran, perkawinan, hingga perbaikan data. Tak hanya itu, STV juga melayani warga di rumah tahanan, rumah sakit, hingga penyandang ODGJ.

Kepala Disdukcapil Bintan, Rusli, menjelaskan bahwa program ini lahir untuk mengatasi kendala jarak dan waktu masyarakat pesisir.

“Masyarakat kita banyak yang setiap hari melaut, sehingga sulit meluangkan waktu ke kantor Disdukcapil. Karena itu, petugas yang turun langsung memberikan layanan,” ungkapnya.

Sejak diluncurkan hingga akhir 2024, sebanyak 2.906 dokumen kependudukan telah diterbitkan melalui STV. Program ini juga berkolaborasi dengan KUA, rumah sakit, hingga rumah tahanan.

Bintan sendiri menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau yang berhasil lolos dalam KIPP tahun ini. Dari 10 inovasi yang diajukan, lima di antaranya menembus tahap lanjutan, termasuk STV milik Disdukcapil, Bintan Peduli Lansia, aplikasi Si-Lancar, Kredit Mikro Bangkit, serta BOS (Bintan Ojek Sampah). (red)