19 hours ago
6
Ilustrasi. Foto: PixabayAlurNews.com – Pemerintah Kota Batam terus mengakselerasi penanganan stunting melalui delapan langkah konvergensi yang dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Komitmen ini ditegaskan dalam Penilaian Kinerja Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau di Kantor Bappelitbang Kepri, Jumat (4/7/2025).
Delapan aksi tersebut mencakup analisis situasi, penyusunan rencana aksi, rembuk stunting, penetapan regulasi, penguatan kapasitas kader pembangunan manusia, manajemen data, pemantauan dan publikasi, hingga reviu tahunan kinerja.
Penilaian ini menjadi ajang evaluasi untuk menakar sejauh mana implementasi strategi penurunan stunting di tujuh kabupaten/kota se-Kepri. Dalam forum tersebut, Pemko Batam menyampaikan laporan tepat waktu dan memaparkan capaian serta strategi percepatan yang telah dijalankan.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batam, yang melibatkan Bappeda, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, Dinas Sosial, Kominfo, dan CKTR, menyajikan data pendukung dan materi paparan secara sistematis, merujuk pada urutan aksi dalam portal Aksi Bangda Kemendagri.
Seluruh laporan juga telah diunggah melalui laman resmi https://konvergensi.bangda.kemendagri.go.id dan telah direviu panelis provinsi sebelum tahapan presentasi berlangsung.
Dari sisi capaian, Batam menunjukkan hasil yang menggembirakan.
“Prevalensi stunting di tahun 2024 turun menjadi 1,20 persen,” demikian menurut data internal Bappeda.
Meski demikian, data SSGI mencatat fluktuasi 15,2 persen di 2022, naik menjadi 16,1 persen pada 2023, dan menurun lagi ke 14 persen pada 2024.
Temuan ini menjadi pengingat pentingnya keselarasan data dan penguatan validasi di lapangan. Pemko Batam menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting tak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan kerja kolaboratif lintas sektor dan elemen masyarakat. (red)
