Nilai Ekspor Kepri Naik 26,64 Persen, Mesin dan Peralatan Listrik Jadi Andalan

2 hours ago 4
Nilai Ekspor KepriAktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Batu 6, Tanjungpinang. Foto: Diskominfo Kepri

AlurNews.com – Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat ekspor dari Januari hingga Juni 2025 mencapai US$12,31 miliar, atau tumbuh 26,64 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Kepri Margareta Ari Anggorowati, dalam rilis resminya, Jumat (1/8/2025), menjelaskan bahwa pertumbuhan ekspor didorong oleh lonjakan pada sektor nonmigas dan migas.

“Ekspor nonmigas sepanjang Januari–Juni 2025 mencapai US$10,23 miliar, dengan kontribusi terbesar dari golongan mesin atau peralatan listrik (HS 85) senilai US$5,06 miliar atau 49,5 persen dari total ekspor nonmigas,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.

Secara khusus, nilai ekspor pada Juni 2025 tercatat sebesar US$1,9 miliar, naik 16,79 persen dibandingkan Juni tahun lalu. Ekspor migas tumbuh signifikan 41,06 persen, sementara nonmigas meningkat 12,69 persen.

Dari sisi negara tujuan, Singapura menjadi mitra dagang utama, dengan total ekspor Januari–Juni 2025 senilai US$3,47 miliar atau 28,18 persen dari total ekspor. Untuk ekspor migas, Singapura berkontribusi 64,72 persen dari total ekspor senilai US$1,34 miliar. Sedangkan untuk ekspor nonmigas, Amerika Serikat menjadi tujuan terbesar dengan nilai US$2,65 miliar atau 25,98 persen.

Lima pelabuhan utama di Kepri mendominasi jalur ekspor, dengan total kontribusi 90,25 persen. Pelabuhan Batu Ampar tercatat sebagai yang tertinggi dengan nilai ekspor mencapai US$7,01 miliar, disusul Sekupang, Tanjung Balai Karimun, Kabil/Panau, dan Kijang.

Impor Juga Tumbuh Tajam 43,10 Persen

Selain ekspor, impor Kepri pada semester I 2025 juga meningkat signifikan. Nilainya mencapai US$11,42 miliar, naik 43,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan impor nonmigas sebesar 36,99 persen dan migas sebesar 90,30 persen. Untuk periode Juni saja, impor Kepri tercatat naik 35,81 persen dibanding Juni 2024, dengan total nilai US$1,87 miliar.

“Komoditas impor migas terbesar adalah hasil minyak senilai US$1,74 miliar. Sedangkan pada sektor nonmigas, impor didominasi produk hasil industri yang mencapai US$9,33 miliar, atau menyumbang 81,68 persen dari total impor,” ujar Margareta.

Pertumbuhan ekspor-impor ini menunjukkan geliat aktivitas perdagangan luar negeri Kepri yang kian membaik, terutama di tengah pemulihan ekonomi global dan tingginya permintaan terhadap produk elektronik dan energi. (red)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |