1 month ago
36
Desain rencana Kerjasama Pemanfaatan (KSP) Kawasan Gurindam 12, Tanjungpinang. Sumber: Dinas PUPP KepriAlurNews.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berencana melelang pengelolaan sebagian kawasan Taman Gurindam 12 Tanjungpinang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPP) Kepri, Rodi Yantari, menegaskan seluruh biaya pembangunan akan ditanggung pihak ketiga yang terpilih sebagai mitra kerja sama pemanfaatan (KSP).
“Pemprov hanya menyiapkan lahan untuk dikelola pihak ketiga. Seluruh biaya pembangunan dibebankan kepada investor, sementara pengawasan tetap dilakukan dinas teknis agar bangunan sesuai kearifan lokal budaya Melayu,” ujar Rodi di Tanjungpinang, Sabtu (13/9/2025), dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.
Lahan yang dilelang seluas 7.450 meter persegi dari total 148.600 meter persegi kawasan Gurindam 12. Rinciannya, empat bidang tanah berukuran masing-masing 500 m² untuk area kuliner (blok Dugong, Dingkis, Gong-gong, dan Napoleon), serta satu bidang seluas 5.540 m² untuk area parkir.
Rodi menjelaskan, kerja sama pemanfaatan berlaku selama 30 tahun. Pihak ketiga wajib membayar biaya sewa tahunan dan membagi keuntungan bersih kepada Pemprov Kepri yang akan menambah pendapatan asli daerah (PAD). Skema serupa, katanya, sudah berhasil dijalankan di Provinsi DI Yogyakarta.
Selain itu, Pemprov Kepri membuka wacana penggratisan parkir setelah PAD dari sektor kuliner mulai masuk.
“Jika PAD sudah diterima, parkir bisa digratiskan. Petugas parkir tetap disediakan, gajinya akan ditanggung dari PAD KSP,” tegasnya.
Rodi menambahkan, lelang kawasan ini bukan hanya soal menambah PAD, tetapi juga untuk memperkuat daya tarik Taman Gurindam 12 sebagai wajah ibu kota Kepri.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah pusat, Pemko Tanjungpinang, dan pihak swasta dalam mewujudkan kawasan publik yang layak.
“Kalau semua pihak berkolaborasi, Gurindam 12 akan menjadi magnet wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” kata dia. (red)
