Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Digelar di Kepri, Bahas Transformasi di Era AI

1 month ago 83
Konferensi Perpustakaan Digital IndonesiaPembukaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia di Aston Tanjungpinang. Foto: Diskominfo Kepri

AlurNews.com – Kepulauan Riau menjadi tuan rumah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia yang berlangsung selama tiga hari di TCC Aston Tanjungpinang, 19–21 Agustus 2025. Ajang nasional ini mengusung tema “Transformasi Digital: Peluang, Tantangan, dan Kesiapan Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan.”

Sebanyak 125 peserta hadir dari berbagai daerah, mulai dari perpustakaan perguruan tinggi, kementerian/lembaga, UPT, dinas perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota, perpustakaan sekolah, hingga perwakilan Kedutaan Besar Australia.

Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Agung Dhamar Syakti, menekankan bahwa era digital menjadi fase kritis yang membutuhkan kesiapan infrastruktur, terutama akses internet. Tantangan terbesar Kepri, katanya, adalah memastikan literasi digital bisa diakses masyarakat hingga ke pulau-pulau terluar.

“Ini menjadi tantangan kita bersama, khususnya di Kepri yang wilayahnya tersebar antar pulau. Akses referensi dan data digital harus dirasakan merata, termasuk di pulau-pulau terjauh,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.

Asisten I Pemerintah Provinsi Kepri, T.S. Arif Fadillah, yang mewakili Gubernur Ansar Ahmad, juga menegaskan pentingnya pemerataan literasi digital. Menurutnya, sebagai wilayah yang 97 persen lautan, akses pengetahuan berbasis teknologi harus menjadi prioritas pembangunan agar anak-anak di perbatasan mendapat kesempatan setara.

Konferensi ini dibuka langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Prof. E. Aminudin Aziz. Ia menekankan bahwa perpustakaan digital bukan sekadar mendigitalkan koleksi, melainkan perubahan paradigma layanan.

“Ketika kita bicara perpustakaan digital, itu berarti seluruh layanan sudah berbasis digital. Bukan hanya buku yang didigitalkan, tetapi juga pola pikir yang berorientasi pada layanan digital,” jelasnya.

Prof. Aminudin juga menyoroti peran kecerdasan buatan (AI) yang membuka banyak peluang, mulai dari analisis data, penyajian informasi, hingga pengembangan sistem referensi berbasis kebutuhan pengguna.

Selama tiga hari, konferensi diisi diskusi panel, pertukaran pengetahuan, dan berbagi praktik terbaik dari berbagai daerah untuk memperkuat transformasi kelembagaan perpustakaan di Indonesia. (red)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |