
AlurNews.com – Seorang Asisten Rumah Tangga (ART) yang diketahui bernama Intan diselamatkankan oleh paguyuban warga Flobamora, Nusa Tenggara Timur di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (22/6/2025) kemarin.
Intan diselamatkan, setelah diketahui menjadi korban penganiayaan oleh majikannya yang tinggal di kawasan perumahan elit Sukajadi Batam.
Ketua Jaringan Safe Migran Batam, Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus yang mewakili keluarga menyebut peristiwa ini terungkap setelah korban memberanikan diri, untuk meminjam handphone milik tetangga majikan nya.
Saat itu, Intan hanya ingin mengirimkan foto kondisi dirinya yang sudah mengalami lebam di tubuh hingga wajah kepada keluarganya.
“Foto kondisi korban yang diterima keluarga, kemudian diteruskan ke pengurus paguyuban di sini. Mendapatkan informasi ini, mereka lalu menjemput korban ke rumah majikannya,” jelas Romo Paschal saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (23/6/2025).
Saat didampingi, korban akhirnya mengakui seluruh tindakan penganiayaan yang dialaminya. Korban sendiri sudah bekerja di rumah majikannya kurang lebih satu tahun, selama bekerja korban kerap mendapat kekerasan verbal dari majikannya.
“Jadi selama dia bekerja kerap disalahkan, ngepel salah, nyapu salah, kalau ada air jatuh sikit salah. Lalu dia juga dibilang pencuri kalau ngambil makan, dipanggil anjing, dipanggil babi, dipanggil lonte. Tidak pernah dipanggil nama dia ini. Jadi yang dia kerjakan itu serba salah,” jelasnya.
Kekerasan fisik sendiri mulai dialaminya selama dua bulan belakangan, setiap malam korban mendapatkan kekerasan fisik. Tidak hanya itu, saudari korban juga dipaksa untuk turut menyiksa korban.
Penyiksaan ini tidak hanya dilakukan menggunakan tangan kosong, namun juga menggunakan alat seperti sapu, hingga obeng. Korban bahkan disiksa dan dipaksa untuk memakan kotoran peliharaan majikannya.
“Korban diinjak, dipukul pakai sapu, lalu kemudian diseret ke kamar mandi, disuruh makan tahi anjing, disuruh minum air septitank. Dan itu korban makan,” ujarnya.
Saat ini penyiksaan yang dialami korban telah dilaporkan secara resmi ke unit Satreskrim Polresta Barelang. Hari ini korban sendiri tengah menjalani pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polresta Barelang, dengan didampingi kuasa hukum dan keluarga korban. (Nando)