Cabai Merah di Batam Meroket, Harga Capai Rp110 per Kilogram

1 month ago 33
Harga cabai merah di Batam tembus Rp110 ribu per kilogram. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Harga komoditas cabai merah di Kota Batam, Kepulauan Riau menembus angka Rp95-Rp110 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit saat ini masih bertahan di angka Rp56-Rp60 ribu per kilogram.

Aming salah satu pemilik kios sayur di Pasar Botania 1, Batam Center menyebut kenaikan harga untuk komoditas cabai sudah terjadi sejak, Senin (15/9/2025) kemarin. Kenaikan harga menyusul kenaikan harga jual di Pasar Tos 3000, yang menjadi distributor komoditas bagi beberapa pasar di pemukiman warga.

“Harga jual dari distributor sudah mencapai angka Rp100 ribu. Kami pedagang hanya mengikuti kenaikan harga ini,” jelasnya saat ditemui di kios miliknya, Selasa (16/9/2025).

Selain cabai merah, beberapa komoditas sayur juga mengalami kenaikan harga diantaranya sayur bayam yang mencapai angka Rp22 ribu per kilogram, kangkung Rp20 ribu, dan buncis Rp32 ribu.

Kenaikan harga beberapa jenis sayur ini juga terjadi pada beberapa pedagang lain di Pasar Botania 1, perubahan cuaca ekstrem yang terjadi di Kepulauan Riau disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga dalam dua pekan terakhir.

Sementara itu, untuk komoditas bawang merah Jawa masih bertahan di angka Rp38 ribu, bawang putih Rp35 ribu, dan bawang impor dari Birma masih di kisaran Rp18 ribu per kilogram.

“Stok sedikit karena cuaca ekstrem yang terjadi seminggu belakangan ini. Kenaikan harga sayur memang belum terlalu melonjak,” jelasnya.

Tidak hanya sayur mayur, cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Kepri juga menyebabkan kenaikan beberapa jenis makanan laut diantaranya jenis udang tambak berukuran besar yang kini mencapai angka Rp120 ribu per kilogram dari harga Rp80 ribu per kilogram.

Sementara harga jual udang laut mencapai angka Rp150 ribu, ikan bawal berukuran sedang Rp65 ribu, tenggiri Rp75 ribu, dan ikan selar dan ikan kembung Rp55 ribu.

“Udang laut dengan kualitas sama dengan udang tambak yang besar bahkan sudah tembus Rp150 ribu,” jelas Rudi salah satu penjual ikan di Pasar Botania 1.

Kenaikan harga beberapa komoditi pangan di Batam, turut berdampak pada beberapa elemen masyarakat salah satunya Yuni yang merupakan pedangang gado-gado yang berada di sekitar wilayah pasar.

Kenaikan harga yang dialami oleh bayam dan kangkung, kini membuat Yuni dilema untuk menaikkan harga jual per porsi.

“Gak mungkin menaikkan harga jual karena takut pelanggan lari. Jadi harus putar otak bagaimana caranya tetap bertahan,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Marlina, ibu rumah tangga yang berada di perumahan Garden Raya. Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok jauh lebih cepat dibanding kenaikan gaji suami yang hanya setahun sekali.

“Gaji setahun sekali naik, itupun kecil. Sementara harga bapok hampir tiap dua atau tiga bulan naik, dan jarang sekali turun. Seperti beras dan minyak goreng, begitu naik, tidak pernah turun lagi,” jelasnya. (Nando)

Merah di Batam Meroket Harga Capai Rp110 per Kilogram

AlurNews.com – Harga komoditas cabai merah di Kota Batam, Kepulauan Riau menembus angka Rp95-Rp110 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit saat ini masih bertahan di angka Rp56-Rp60 ribu per kilogram.

Aming salah satu pemilik kios sayur di Pasar Botania 1, Batam Center menyebut kenaikan harga untuk komoditas cabai sudah terjadi sejak, Senin (15/9/2025) kemarin. Kenaikan harga menyusul kenaikan harga jual di Pasar Tos 3000, yang menjadi distributor komoditas bagi beberapa pasar di pemukiman warga.

“Harga jual dari distributor sudah mencapai angka Rp100 ribu. Kami pedagang hanya mengikuti kenaikan harga ini,” jelasnya saat ditemui di kios miliknya, Selasa (16/9/2025).

Selain cabai merah, beberapa komoditas sayur juga mengalami kenaikan harga diantaranya sayur bayam yang mencapai angka Rp22 ribu per kilogram, kangkung Rp20 ribu, dan buncis Rp32 ribu.

Kenaikan harga beberapa jenis sayur ini juga terjadi pada beberapa pedagang lain di Pasar Botania 1, perubahan cuaca ekstrem yang terjadi di Kepulauan Riau disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga dalam dua pekan terakhir.

Sementara itu, untuk komoditas bawang merah Jawa masih bertahan di angka Rp38 ribu, bawang putih Rp35 ribu, dan bawang impor dari Birma masih di kisaran Rp18 ribu per kilogram.

“Stok sedikit karena cuaca ekstrem yang terjadi seminggu belakangan ini. Kenaikan harga sayur memang belum terlalu melonjak,” jelasnya.

Tidak hanya sayur mayur, cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Kepri juga menyebabkan kenaikan beberapa jenis makanan laut diantaranya jenis udang tambak berukuran besar yang kini mencapai angka Rp120 ribu per kilogram dari harga Rp80 ribu per kilogram.

Sementara harga jual udang laut mencapai angka Rp150 ribu, ikan bawal berukuran sedang Rp65 ribu, tenggiri Rp75 ribu, dan ikan selar dan ikan kembung Rp55 ribu.

“Udang laut dengan kualitas sama dengan udang tambak yang besar bahkan sudah tembus Rp150 ribu,” jelas Rudi salah satu penjual ikan di Pasar Botania 1.

Kenaikan harga beberapa komoditi pangan di Batam, turut berdampak pada beberapa elemen masyarakat salah satunya Yuni yang merupakan pedangang gado-gado yang berada di sekitar wilayah pasar.

Kenaikan harga yang dialami oleh bayam dan kangkung, kini membuat Yuni dilema untuk menaikkan harga jual per porsi.

“Gak mungkin menaikkan harga jual karena takut pelanggan lari. Jadi harus putar otak bagaimana caranya tetap bertahan,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Marlina, ibu rumah tangga yang berada di perumahan Garden Raya. Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok jauh lebih cepat dibanding kenaikan gaji suami yang hanya setahun sekali.

“Gaji setahun sekali naik, itupun kecil. Sementara harga bapok hampir tiap dua atau tiga bulan naik, dan jarang sekali turun. Seperti beras dan minyak goreng, begitu naik, tidak pernah turun lagi,” jelasnya. (Nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |