AJI Batam dan Akar Bhumi Buka Fellowship Liputan Lingkungan

1 week ago 23
AJI Batam dan Akar Bhumi buka fellowship liputan lingkungan sempena Hari Mangrove Sedunia 2025. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Sempena Hari Mangrove Sedunia 2025, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam bekerja sama dengan Akar Bhumi Indonesia membuka program fellowship liputan lingkungan untuk jurnalis dan pers mahasiswa di Kota Batam.

Program ini menawarkan beasiswa liputan sebesar Rp2 juta kepada peserta terpilih yang akan menulis isu penyelamatan mangrove dari ancaman pembangunan yang masif dan tidak berkelanjutan.

Ketua AJI Batam Yogi Eka Sahputra, mengatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memberikan dukungan finansial, tapi juga memperkuat kapasitas jurnalis dalam liputan mendalam tentang isu lingkungan.

“Mangrove adalah benteng terakhir ekosistem pesisir Batam. Fellowship ini adalah dorongan nyata agar jurnalis punya peran dalam menjaga lingkungan lewat tulisan yang berpihak pada kelestarian dan berbasis data,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Syarat mengikuti fellowship ini adalah peserta merupakan jurnalis atau anggota pers kampus aktif di Batam, dibuktikan dengan kartu pers.

Calon peserta juga wajib mengikuti workshop daring bertema “Memahami Liputan Isu Lingkungan” yang akan diselenggarakan pada Jumat, 18 Juli 2025, pukul 19.00–20.00 WIB.

Workshop ini menjadi bagian dari seleksi peserta fellowship. Pendaftaran dibuka melalui tautan: [https://forms.gle/EYuA52fGo7xmvNp49](https://forms.gle/EYuA52fGo7xmvNp49).

Formulir pengajuan proposal liputan dapat diisi melalui: [http://bit.ly/FellowshipAJIBatamHariMangrove](http://bit.ly/FellowshipAJIBatamHariMangrove)

*Diskusi Publik Hari Mangrove Sedunia

Sebagai puncak rangkaian kegiatan, AJI Batam bersama Akar Bhumi Indonesia juga menggelar Diskusi Publik Hari Mangrove Sedunia pada Kamis, 25 Juli 2025 pukul 19.00 WIB – selesai, terbuka untuk umum.

Acara ini akan membahas tantangan pelestarian ekosistem mangrove di Batam, terutama di tengah masifnya pembangunan pesisir dan ancaman terhadap pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau.

Founder Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan, menyampaikan bahwa Hari Mangrove Sedunia tahun ini menjadi momentum penting karena telah terbit PP No. 27 Tahun 2025 tentang Perlindungan dan Pelestarian Ekosistem Mangrove.

“Regulasi ini adalah payung hukum penting untuk menjaga kearifan lokal. Batam dan Kepri sebagai wilayah pulau-pulau kecil wajib memperkuat perlindungan pesisir, dan diskusi ini menjadi ruang kolektif memahami peran kita semua,” katanya.

Terkait fellowship, Hendrik berharap bahwa mungkin tidak soal seberapa besar dananya, tetapi kami ingin bahwa teman-teman jurnalis memiliki karya terhadap upaya pelestarian mangrove di batam.

“Karena memang mangrove menjadi campain kita menghadapi perubahan iklim. Dan para jurnalis mengambil peran itu bagaimana berkontribusi dalam tulisan lingkungan hidup,” katanya.

Pengumuman peserta terpilih dalam program fellowship juga akan dilakukan dalam acara diskusi mangrove. AJI Batam dan Akar Bhumi berharap kegiatan ini menjadi panggung kolaboratif antara jurnalis, aktivis, akademisi, dan masyarakat sipil dalam memperkuat kampanye penyelamatan mangrove.

“Kami percaya bahwa jurnalis dapat berkontribusi nyata menyuarakan pentingnya pelestarian mangrove. Mangrove adalah salah satu jawaban atas krisis iklim, dan liputan berkualitas bisa menjadi bagian dari perubahan,” tutup Hendrik. (Nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |