5 Fakta Bahaya Gas Air Mata bagi Kesehatan, Menurut Pakar

1 month ago 57
Ilustrasi. Gas air mata. Foto: Halodoc

AlurNews.com – Gas air mata sering digunakan aparat untuk mengendalikan demonstrasi. Namun, zat kimia ini dapat menimbulkan dampak atau bahaya bagi kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

Dilansir laman CNBC Indonesia, mantan Direktur WHO Asia Tenggara sekaligus pakar kesehatan paru, Tjandra Yoga Aditama, memaparkan lima fakta penting mengenai bahaya gas air mata.

Tjandra Yoga Aditama merupakan penerima Penghargaan Achmad Bakrie XXI bidang Kesehatan, serta pernah menjabat Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI.

Berikut 5 fakta berbahayanya gas air mata bagi kesehatan yang dipaparkan Tjandra Yoga Aditama:

Pertama, gas air mata mengandung berbagai bahan kimia seperti chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).

Bahan-bahan inil menimbulkan dampak seperti iritasi, sistem pernapasan, kulit, mata merah, gatal, berair, sesak napas, batuk hingga ruam.

Kedua, paparan gas ini bisa menyerang kulit, mata, paru-paru, dan saluran pernapasan.

Ketiga, gejala akut di saluran napas antara lain dada terasa berat, batuk, tenggorokan tercekik, mengi, hingga sesak napas. Dalam kondisi tertentu, bisa muncul gawat napas.

“Khusus penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), paparan gas air mata dapat memicu serangan akut yang berpotensi berujung gagal napas,” kata Tjandra.

Keempat, selain masalah pernapasan, gas air mata juga bisa menimbulkan sensasi terbakar di mata, hidung, dan mulut, pandangan kabur, kesulitan menelan, hingga luka bakar kimiawi dan reaksi alergi.

Kelima, meski efek utamanya bersifat akut, paparan dalam dosis tinggi, durasi lama, atau di ruang tertutup berisiko menimbulkan dampak kronis jangka panjang.

Tjandra menekankan bahwa tingkat bahaya gas air mata bergantung pada jumlah paparan, kondisi kesehatan, dan lingkungan.

“Dampak gas air mata akan makin buruk jika paparannya besar, dialami orang dengan gangguan kesehatan tertentu, dan terjadi di ruang tertutup,” ujarnya. (red)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |