3 weeks ago
42
Pemko Batam resmi membuka Job Fair 2025 dengan membuka formasi 1.185 lowongan untuk 39 perusahaan. (Foto: AlurNews) AlurNews.com – Pemko Batam resmi membuka Job Fair 2025 dengan membuka formasi 1.185 lowongan untuk 39 perusahaan dengan 265 jabatan. Job Fair 2025 berlangsung sejak tanggal 5-7 Agustus 2025 di Universitas Putera Batam Tembesi, Batam, Kepulauan Riau.
Kesempatan dalam bursa kerja ini juga terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga perguruan tinggi, baik fresh graduate maupun tenaga berpengalaman. Pendaftaran dilakukan secara online, dan jadwal wawancara dibagi dalam tiga hari pelaksanaan.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebut job fair sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2003, yang menjamin hak warga negara atas kesempatan kerja.
“Rekrutmen harus adil dan terbuka. Job fair seperti ini menjembatani dunia usaha dan para pencari kerja,” jelasnya, Selasa (5/8/2025).
Namun Amsakar menyoroti kondisi paradoks yang terjadi di Batam. Meski investasi terus meningkat, angka pengangguran justru ikut naik.
Ia menduga, sistem rekrutmen yang tidak berpihak pada tenaga kerja lokal menjadi salah satu penyebab. Banyak perusahaan menggunakan vendor penyedia tenaga kerja dari luar daerah, sehingga tenaga kerja lokal tersisih.
“Idealnya, saat investasi naik, pengangguran turun. Tapi yang terjadi sebaliknya. Ini menunjukkan ada yang keliru. Kalau vendornya dari luar, ya tenaga kerja yang masuk juga dari luar. Saya tidak melarang, tapi mohon beri ruang untuk anak-anak Batam. Minimal 15 sampai 20 persen,” jelasnya.
Amsakar juga mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan 100 perwakilan HRD dari berbagai perusahaan. Ia menekankan agar ke depan, rekrutmen lebih berpihak pada warga lokal.
Amsakar menekankan, pembangunan bukan sekadar infrastruktur, tapi juga soal memberdayakan masyarakat.
“Jika pengangguran dan kemiskinan bisa ditekan, itu pertanda pembangunan kita berjalan ke arah yang benar,” katanya.
Pemko Batam dan Pemprov Kepri, lanjut Amsakar, juga akan mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dan mendorong SMK menyesuaikan jurusan dengan kebutuhan industri.
Kepada para pencari kerja, Amsakar berpesan untuk terus meningkatkan kemampuan dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
“Kalau dunia usaha butuh programmer dan ahli AI, maka sekolah kita harus siap menyuplai. Kita harus menatap masa depan,” ujarnya. (Nando)
