AlurNews.com – Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batam membina sebanyak 1.800 pelaku usaha dari berbagai jenis usaha. Dari 1.800 pelaku usaha itu, 80 persen di antaranya merupakan produk usaha sektor kuliner.
“Kuliner dan kerajinan tangan. Bisa disebut 80 persen di sektor kuliner. Kuliner itu lebih banyak di keripik, jajanan manis, minuman, kue basah, sektor ketring dan masakan olahan,” ujar Konsultan PLUT Batam Nurul Qamariah Adijaya, Rabu (22/1/202).
Diakuinya sejumlah produk kuliner milik pelaku usaha binaan PLUT Batam sudah masuk pemasaran di retail-retail modern, baik di dalam negeri maupun liar negeri.
“Beberapa merek yang sudah masuk ke retail-retail modern, khususnya di lokal Batam ataupun untuk program ekspor,” katanya.
Ia mengatakan sekitar tujuh merek UMKM kuliner kripik yang cakupannya retail Hypermart, Alfamart, Indomaret, SNL Food.
“Dan beberapa produk sudah kami ikutsertakan di kegiatan ekspor kerja sama dengan Dinas Koperasi dengan salah satu market halal yang ada di Johor Bahru Malaysia,” katanya.
Nurul menyampaikan pada tahun ini PLUT Batam menargetkan sebanyak 700 nomor induk berusaha (NIB) pada tahun 2025.
“Tahun 2024 sekitar 500-an NIB terbit, dan untuk tahun ini ditargetkan 700 NIB, karena mau menyesuaikan dengan program PLUT Menyapa tadi dan juga kehadiran UMKM ke kantor kami,” katanya.
Ia menambahkan NIB merupakan identitas awal yang harus dimiliki pelaku usaha, mulai dari cakupan pasar, hingga realisasi omset yang didapatkan pemiliki usaha.
“Itu memang wajib punya NIB sebagai identitas, karena NIB itu yang akan bantu mereka untuk melebarkan sayap ke beberapa pasar yang lain,” ujarnya.
Nurul mengatakan untuk seberapa besar potensi mereka sehingga bisa masuk ke pasar global itu, bahkan ke pasar lokal, mereka wajib punya NIB untuk rata-rata diterima pasar. Ini juga mempengaruhi omset mereka. (rul)