Kepri Dorong Ekspor Ikan Hidup ke Hong Kong Kembali Dibuka

2 months ago 34
Ekspor Ikan KepriWakil Gubernur Kepri Nyanyang Harris bertemu Aspasaf Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani, Rabu (10/7/2025). Foto: Diskominfo Kepri

AlurNews.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) intensif menjajaki langkah diplomatik agar ekspor ikan hidup dari Kabupaten Anambas dan Natuna ke Hong Kong dapat kembali dibuka.

Ekspor yang telah berlangsung puluhan tahun itu diketahui terhenti sejak awal 2025, dan berdampak serius pada ekonomi nelayan serta pelaku budidaya di wilayah perbatasan.

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyampaikan langsung aspirasi tersebut dalam audiensi bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani, di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Dalam pertemuan itu, ia meminta fasilitasi dan dukungan diplomatik agar jalur ekspor bisa kembali terbuka.

“Ekspor ikan hidup ini merupakan tulang punggung ekonomi nelayan di Anambas dan Natuna. Sudah puluhan tahun berlangsung, dan kini nelayan kita terancam kehilangan mata pencaharian,” kata Nyanyang, dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.

Ia menegaskan, keberlanjutan ekspor ini penting tidak hanya untuk pelaku usaha, tetapi juga untuk ketahanan ekonomi lokal di kawasan pesisir perbatasan.

Pemerintah Kepri, lanjut Nyanyang, juga telah melayangkan surat resmi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) guna mempercepat penyelesaian persoalan tersebut.

Diketahui, terhentinya ekspor disebabkan kapal pengangkut berbendera Hong Kong tak lagi masuk ke wilayah Indonesia. Belum ada pernyataan resmi terkait alasan penghentian, namun sejumlah pihak menduga adanya pengetatan kebijakan perdagangan oleh otoritas Hong Kong.

Situasi ini menimbulkan penumpukan ikan hidup, yang tidak bisa segera dipasarkan karena alternatif jalur distribusi lewat udara masih terkendala biaya tinggi dan keterbatasan logistik.

Dirjen Aspasaf Abdul Kadir Jailani merespons positif pertemuan ini dan berjanji akan segera menindaklanjuti melalui koordinasi dengan KBRI Beijing dan KJRI Hong Kong.

“Kami akan segera menindaklanjuti melalui koordinasi dengan KBRI Beijing dan KJRI Hong Kong,” ujar Abdul Kadir.

Ia juga membuka peluang untuk mencari pasar alternatif, jika komunikasi dengan Hong Kong tidak membuahkan hasil dalam waktu dekat.

Dalam audiensi tersebut, Wagub Kepri turut didampingi Asisten II Setdaprov Kepri Luki Zaiman Prawira, Kepala DKP Kepri Said Sudrajat, perwakilan eksportir, serta Ketua HNSI Kepri. (red)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |