Louis Loi resmi menakhodai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode 2025–2028. (Foto: AlurNews) AlurNews.com – Louis Loi resmi menakhodai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode 2025–2028. Pengusaha muda asal Batam itu berjanji membawa HIPMI Kepri menjadi kekuatan ekonomi baru yang berpihak pada pengusaha lokal dan pelaku UMKM.
Pelantikan Louis dan jajaran pengurus baru berlangsung di Hotel Wyndham Panbil, Batam, Jumat (24/10/2025) malam. Ia menggantikan Sari Dwi Mulyawaty yang menuntaskan masa jabatan 2021–2024.
“Hari ini bukan akhir dari sebuah proses, tapi awal perjuangan kita bersama. HIPMI Kepri harus menjadi wadah perjuangan ekonomi daerah yang berorientasi pada kolaborasi dan kebermanfaatan,” ujar Louis.
Louis menegaskan, kepengurusannya akan fokus memperkuat sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, terutama melalui dua program unggulan HIPMI pusat: Modal Bisnis Gotong Royong (MBG) dan Koperasi Merah Putih.
“Kami akan menjalankan program yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. HIPMI Kepri harus menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang konkret, bukan sekadar simbol organisasi,” katanya
Louis juga memastikan HIPMI terbuka bagi seluruh kalangan pengusaha, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah.
Saat ini, HIPMI Kepri memiliki sekitar 700 anggota yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Louis mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan agenda tahunan dalam format baru untuk memperkuat jejaring bisnis dan promosi produk lokal.
Sementara itu, Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari menilai Kepri memiliki potensi besar sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia bagian barat. Ia menekankan agar HIPMI daerah tidak hanya menjadi komunitas bisnis, tetapi juga lokomotif perubahan sosial-ekonomi.
“Program MBG ini kami rancang agar pengusaha muda di daerah punya akses permodalan yang inklusif dan berdampak. HIPMI tidak boleh hanya menjadi penonton dalam pembangunan ekonomi nasional,” ujar Akbar.
Akbar juga menyoroti pentingnya sinergi HIPMI dengan program Koperasi Merah Putih yang digagas pemerintah pusat. Menurutnya, koperasi bisa menjadi kanal strategis memperluas kesempatan usaha hingga ke desa-desa.
“Masih banyak daerah kekurangan SDM yang memahami model bisnis modern. HIPMI, dengan jaringan kuat, bisa jadi katalis untuk membangun unit usaha baru di tingkat akar rumput,” tambahnya.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura mendorong pengusaha muda untuk keluar dari zona nyaman Batam dan menjelajah potensi ekonomi pulau-pulau lain di Kepri.
“Ekonomi Kepri tak boleh hanya bertumpu di Batam. Natuna punya laut kaya ikan, Anambas dengan konservasinya, dan Pulau Bawah yang dikenal dunia lewat wisata bahari. Semua itu butuh sentuhan tangan pengusaha muda,” kata Nyanyang.
Ia menambahkan, Pemprov Kepri siap mempermudah izin investasi yang bersifat produktif dan berkelanjutan. “Pertumbuhan ekonomi Kepri kini 7,14 persen. Target kami bisa mendekati 8 persen di akhir tahun, dan pengusaha muda harus mengambil bagian di sana,” ujarnya.
Menurut Nyanyang, kolaborasi HIPMI dengan BP Batam dan pemerintah daerah akan menjadi kunci pemerataan pembangunan.
“Mari bangun kekuatan ekonomi agar Kepri mampu menopang visi nasional dan menjadi daerah berdaya saing tinggi,” jelasnya. (Nando)

15 hours ago
7

















































