Hotel Santika Batam memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam memasak 1.118 porsi ikan asam pedas dengan menggunakan cabai merah kering. (Foto: AlurNews) AlurNews.com – Mengandeng Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau, Hotel Santika Batam memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dalam memasak 1.118 porsi ikan asam pedas dengan menggunakan cabai merah kering.
General Manager Hotel Santika Batam, Sukardi menjelaskan pemecahan rekor Muri yang dilakukan, bersempena HUT ke-3 Hotel Santika.
Pihaknya menambahkan, ingin menonjolkan keunikan khas Kepulauan Riau, dimana beberapa kuline Kepri seperti Luti Gendang dan ikan bilis juga pernah masuk dalam daftar rekor.
“Asam pedas khas Kepri ini menjadi yang pertama kali tercatat di Indonesia. Dari hasil perhitungan, jumlahnya mencapai 1.118 porsi,” jelasnya, Sabtu (25/10/2025).
Selain pemecahan rekor, rangkaian HUT yang digelar selama dua hari ini juga diwarnai dengan inisiatif unik. Selain bazar kuliner, Hotel Santika juga menggelar Fun Run yang dikemas dengan konsep peduli lingkungan.
Dalam Fun Run tersebut, peserta dituntut untuk memungut sampah saat berjalan. Sampah yang terkumpul kemudian dinilai dan dijadikan poin sebagai syarat untuk mendapatkan cek kesehatan gratis di lokasi acara.
“Perlahan kami ingin menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, menuju arah konservasi,” kata Sukardi.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Kepri, Ardhienus, menyebut terselenggaranya kegiatan ini berkat kolaborasi berbagai pihak. Kolaborasi tersebut menjadi bagian dari upaya menjadikan produk lokal sebagai bahan baku utama dalam kegiatan ekonomi daerah.
Ia menjelaskan, kondisi geografis Kepri yang kaya akan hasil laut namun memiliki keterbatasan dalam produksi bahan pangan menjadikan kolaborasi dengan penggunaan cabai kering sebagai strategi yang tepat.
“Bumbu cabai merupakan bahan utama dalam masakan Indonesia. Karena itu, penting untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga cabai di pasaran,” katanya.
Cabai kering, lanjut Ardhienus, menjadi salah satu solusi untuk menjaga kestabilan harga cabai segar. Melalui kegiatan ini juga dibuktikan bahwa cabai kering tidak kalah lezat jika diolah dengan baik dan tepat.
Ia menambahkan, ekonomi Kepri tumbuh tertinggi ketiga di Sumatera pada triwulan ketiga tahun ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan pelaku usaha dan masyarakat berbasis potensi lokal.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi daerah sekaligus menjaga kestabilan inflasi.
“Diharapkan, event seperti ini dapat dicatat secara nasional karena berbasis potensi lokal dan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan,” ujarnya. (Nando)

11 hours ago
7

















































