Diperkirakan puluhan ton bawang bombai ditemukan di Bukit Melcem, Tanjung Sengkuang, Batu Ampar. Foto: Tangkapan layar video viral wargaAlurNews.com – Warga Kota Batam terutama yang bermukim di kawasan Melcem, Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau dihebohkan dengan puluhan ton bawang bombai, yang dibuang di lereng bukit yang dekat dengan pemukiman warga.
Peristiwa ini diketahui dari viralnya postingan sejumlah pemilik akun media sosial Facebook dan TikTok, yang telah menyebar. Dari informasi yang beredar di dalam berbagai video, warga mengetahui perihal bawang tersebut sejak, Minggu (26/10/2025) siang.
Kawasan bukit yang menjadi lokasi pembuangan bawang, kemudian diserbu tidak hanya masyarakat yang tinggal di Melcem, tetapi juga masyarakat yang datang dari beberapa Kecamatan lain. Bahkan dalam pernyataan di beberapa video, perekam mengaku telah mengumpulkan hingga dua karung bawang yang belum diketahui asal-usulnya ini.
Tidak hanya itu, sehari setelah peristiwa salah satu pemilik akun TikTok @warung.makyan diduga menjual bawang bombai yang sebelumnya dikumpulkan dari kawasan Melcem. Hal ini diketahui dari interaksi yang dilakukan pemilik akun, dengan para pengguna media sosial yang singgah melihat siaran langsung.
Untuk satu kilogram bawang bombai ini, pemilik akun juga menjual dengan harga murah atau jauh di bawah harga pasar. “Satu kilogram Rp5 ribu. Kemarin dapat ambil di Melcem,” ucap penjual dilansir dari siaran langsung yang berlangsung, Senin (27/10/2025) siang.
Menanggapi viralnya puluhan ton bawang bombai diduga impot yang dibuang di Melcem, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis mengatakan untuk persoalan bawang yang dimaksud merupakan ranah dari Karantina Kota Batam.
Mardanis juga enggan memberikan komentar lebih lanjut, saat ditanyakan mengenai pantauan dinas terkait terhadap puluhan ton bawang yang diduga impor dan dibuang di pemukiman warga.
“Untuk komoditi yang masuk ke Batam itu kan ada pengawasan dari Balai Karantina dan juga Bea Cukai. Kalau kami tidak masuk ke ranah sana. Coba tanya ke Karantina. Tak ada urusan harus urus sampai ke sana,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Hal senada juga dilontarkan Kasubdit Indagsi Ditkrimsus Polda Kepri, AKBP Paksi Eka Syaputra saat dikonfirmasi mengenai pantauan pihak Kepolisian terhadap komoditi pangan yang belum diketahui asal-usulnya.
Ia menyebut saat ini proses pemeriksaan berada di bawah naungan Satreskrim Polresta Barelang Batam. Sementara itu, hingga saat ini pihak Satreskrim Polresta Barelang ataupun pihak karantina belum memberi respon terkait puluhan ton bawang bombai yang dibuang di kawasan pemukiman.
“Mohon izin bang, kejadian tersebut telah ditangani Sateskrim Polresta Barelang,” jelasnya melalui aplikasi pesan WhatsApp, Senin (27/10/2025) siang. (nando)

10 hours ago
9
















































