APMM Tembak 5 PMI di Selangor, 1 Orang Meninggal Dunia

1 week ago 13
Ilustrasi penembakan. (Foto: internet)

AlurNews.com – Lima pekerja migran indonesia (PMI) ditembak personil Agensi Penguatkusaan Maritim Malaysia (APMM), Jumat (24/1/2025) lalu. Penembakan dilakukan akibat kelima PMI tersebut memasukki perairan Malaysia secara ilegal.

Kepala BP3MI Kepri, Kombes Pol Imam Riyadi yang berhasil dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (27/1/2025) menuturkan, akibat penembakan ini empat PMI mengalami luka berat, dan kini telah dirawat di Rumah Sakit.

“Satu lainnya dinyatakan meninggal dunia akibat aksi ini,” jelasnya.

Peristiwa ini sendiri dilaporkan terjadi di wilayah perairan Selangor, Malaysia, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Pihak APMM melihat aktivitas yang mencurigakan dan melepaskan tembakan yang ditujukan kepada kapal para PMI.

Saat ini Polisi Diraja Malaysia juga dilaporkan tengah melakukan penyelidikan terkait insiden yang menimpa 5 pekerja migran dari Indonesia ini.

Pihak BP3MI sendiri saat ini juga tengah menyelidiki lokasi masuknya para PMI non prosedural ini, di mana wilayah Kepri menjadi salah satu wilayah favorit.

“Belum ada info apakah PMI masuk secara ilegal dari wilayah Kepri, masih menunggu perkembangan penyelidikan dari Polisi Diraja Malaysia dan info Atase Polri di Malaysia,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, Judha Nugraha mengungkapkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti temuan insiden penembakan ini.

“Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM didapat konfirmasi bahwa benar pada tgl 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal. Penembakan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan. Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami,” kata Judha melalui pesan singkatnya.

Masih kata Judha, atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka.

KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force.

“Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysja dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI,” tutupnya.

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |