Tragedi MT Federal II Terulang, Polisi dan Kejari Batam Buka Suara Soal Kasus Sebelumnya

2 days ago 15
Sebanyak 10 pekerja kapal MT Federal II meninggal dunia, saat pengerjaan kapal berlangsung di PT ASL Tanjunguncang Batam, Rabu (15/10/2025) dinihari.

AlurNews.com – Hanya berselang 4 bulan, Kapal MT Federal II yang tengah mengalami perbaikan di PT ASL Tanjung Uncang Batam kembali meledak serta kembali memakan korban jiwa. Sebelumnya, ledakan di kapal tersebut terjadi pada Selasa (27/6/2025) lalu.

Dalam peristiwa ledakan pertama, sebanyak empat pekerja sub kontraktor yang tengah bertugas di lambung kapal dilaporkan meninggal dunia akibat terkena ledakan dan terbakar.

Sementara dalam peristiwa kedua yang terjadi, Rabu (15/10/2025) dini  hari, dilaporkan sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 18 orang mengalami luka bakar akibat ledakan yang terjadi setelah pekerjaan di bagian lambung kapal.

Dalam peristiwa pertama setelah penyelidikan, kepolisian kemudian menetapkan 2 orang tersangka berinisial A dan F, selaku penanggung jawab Health, Safety, and Environtment (HSE) perusahaan. Kedua tersangka dianggap melakukan kelalaian dalam pekerjaan, sehingga menyebabkan kebakaran yang menewaskan korban.

Namun setelah penetapan tersangka dilakukan pada bulan September silam, Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam menyebut bahwa saat ini proses sidang terhadap kedua tersangka belum dapat dilakukan.

“Pelimpahan berkas di tanggal 19 September, kemudian dikembalikan pada tanggal 10 Oktober kemarin, sekarang masih diteliti oleh jaksa. Kedua tersangka sudah diajukan perpanjangan penahanan oleh Kepolisian,” jelas Kasi Intel Kejari Batam, Priandi Firdaus saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan WhatsApp, Rabu (15/10/2025) sore.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin juga membenarkan perihal tersebut. Ia bahkan menyebut kedua tersangka dalam ledakan pertama kini telah ditangguhkan penahanannya.

“Benar berkas dikembalikan, saat ini kami khawatirkan masa penahanan mereka maka kami tangguhkan saat ini. Namun proses masih berlanjut,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/10/2025) sore.

Dalam peristiwa pertama, akses menuju MT Federal II telah dibatasi oleh pihak kepolisian. Namun saat ini kapal yang sebelumnya menjadi lokasi kejadian, telah dikerjakan kembali oleh pihak perusahaan.

Menanggapi hal ini, Kombes Pol Zaenal juga menyebut pembukaan akses ke kapal yang menjadi barang bukti, dilakukan setelah penyelidikan dan olah TKP dari peristiwa pertama telah selesai dilakukan.

“Terkait kapal adalah TKP, dan diminta untuk dihentikan pengerjaan selama penyelidikan nantinya itu status quo. Saat ini penyelidikan dan olah TKP sudah dianggap selesai untuk kejadian yang pertama,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini pihak kepolisian masih belum dapat memberi keterangan lebih lanjut mengenai ledakan yang terjadi di Kapal MT Federal II yang sedang berada di PT ASL Tanjung Uncang Batam.

Sebelumnya, 10 pekerja di kapal MT Federal II meninggal dunia, saat pengerjaan kapal berlangsung di PT ASL Tanjung Uncang Batam, Rabu (15/10/2025) dini hari. Selain itu, sebanyak 18 pekerja juga dilaporkan mengalami kondisi kritis.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, total 28 orang korban kini dirawat dan disemayamkan di beberapa Rumah Sakit berbeda di antaranya RS Mutiara Aini, RS Elisabeth, RSUD Embung Fatimah, dan RS Graha Hermin.

Dari pantauan di RS Mutiara Aini, Rabu (15/10/2025) siang puluhan pekerja PT ASL tampak memenuhi kawasan rumah sakit. Sebanyak 4 korban meninggal, dan 15 korban kritis dibawa menuju lokasi tersebut.

Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin saat ditemui usai mengunjungi para korban, menyebut saat ini, pihaknya masih berkonsentrasi untuk penanganan medis bagi para korban.

“Benar, terjadi ledakan di kapal yang sama. Fokus kami sekarang pada penanganan korban dan pengamanan lokasi,” ujarnya saat ditemui di RS Mutiara Aini, Rabu (15/10/2025) siang. (nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |