
AlurNews.com – Warga Perumahan Central Hills, Batam Centre kecewa berat. Harapan mereka untuk mendapatkan kepastian lahan pembangunan masjid pupus setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang seharusnya digelar Komisi I DPRD Kota Batam kembali batal.
RDP pertama yang dijadwalkan pada Kamis (18/9/2025) urung terlaksana atas permintaan pihak developer. DPRD kemudian berjanji menjadwalkan ulang pada Kamis (25/9/2025). Namun, janji itu kembali patah. Rapat yang dinanti warga mendadak batal tanpa penjelasan resmi.
“Kami datang ke sekretariat Komisi I untuk minta kepastian, tapi tidak ada satu pun yang bisa memberi jawaban. Rasanya kami benar-benar dipermainkan,” jelas Harianto selaku perwakilan warga.
Agenda RDP sejatinya membahas persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (Fatwa Planologi) sekaligus penetapan titik lokasi masjid di lingkungan Central Hills. Bagi warga, masjid bukan hanya fasilitas ibadah, melainkan simbol kebersamaan dan kebutuhan dasar.
Namun yang mereka temui justru sikap DPRD yang dinilai tak berpihak. Warga menduga pembatalan ini tidak lepas dari campur tangan salah seorang pimpinan dewan.
“Jadwal sudah disepakati. Tapi karena salah satu Wakil Ketua DPRD tidak merestui, tiba-tiba dibatalkan. Pertanyaan kami, apakah karena developernya sudah bertemu beliau sehingga RDP tidak bisa jalan,” jelasnya.
Kecurigaan ini semakin memperkuat keyakinan warga bahwa kepentingan developer lebih diutamakan ketimbang aspirasi masyarakat. Padahal, menurut mereka, pembangunan rumah ibadah seharusnya tidak menjadi persoalan rumit.
“Kalau soal masjid saja bisa dipersulit, bagaimana dengan urusan lain? Kami benar-benar kecewa. DPRD seharusnya menjadi wakil rakyat, bukan wakil developer,” terangnya.
Sebelumnya, pihak PT Menteng Griya Lestari dan Central Group memang meminta penundaan RDP dari 18 ke 25 September 2025. Namun, absennya komunikasi resmi dan kembali batalnya rapat membuat warga menilai Komisi I tidak memiliki komitmen serius.
Kekecewaan itu akhirnya meledak menjadi protes terbuka. Warga Central Hills yang hadir pada rencana RDP hari ini serentak menggaungkan tagar #KamiTakPercayaDewanBatam, sebagai simbol runtuhnya kepercayaan terhadap lembaga legislatif.
“Ini baru pertama kali kami alami, RDP di DPRD Batam begitu sulit terlaksana. Kalau sudah begini, ke mana lagi kami harus mengadu,” ujarnya. (nando)