Alurnews.com – Kabupaten Karimun akhir-akhir ini tengah dihadapkan dengan persoalan kesehatan yakni kekurangan tenaga dokter profesional. Akibatnya masyarakat dibuat gundah hingga dirugikan lantaran sulitnya mendapat pelayanan kesehatan yang baik.
Seperti halnya di RSUD Tanjung Batu, terpaksa menutup layanan Unit Gawat Darurat (UGD) lantaran kekurangan tenaga dokter profesional.
Menanggapi kejadian itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karimun, Raja Rafiza turut memberikan pandangannya.
Ia mengaku keluhan mengenai kekurangan tenaga dokter profesional ini sering kali diterimanya dari masyarakat, baik itu di tingkat Puskesmas hingga rumah sakit.
“Banyak keluhan masuk ke saya, persoalan kekurangan tenaga dokter ini tidak saja di RSUD, beberapa puskesmas seperti di Durai hanya ada satu dokter bahkan di Niur Permai sama sekali tidak ada,” ucap Raja Rafiza, Senin (2/6/2025).
Lebih lanjut kata dia, kebijakan kepala daerah saat ini yang mengirimkan bantuan dokter dari RSUD Muhammad Sani ke RSUD Tanjung Batu juga tidak terlalu membantu. Hal ini mengingat waktu kerja atau lama dokter tersebut bertugas tidak dapat lebih dari satu bulan.
“Mereka (dokter-red) di kirim kesana tidak bisa berlama-lama, hanya satu bulan saja karena dokter itu harus mengisi SKP. Jika lebih dari itu dapat berdampak pada terkendalanya kenaikan pangkat bagi si dokter,” terangnya.
Untuk mengatasi persoalan itu, Raja Rafiza meminta dan mendorong Bupati Karimun agar sesegera mungkin merekrut dokter melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Dengan catatan, sebelum penerimaan itu kepala daerah harus menerbitkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) dahulu, sehingga BLUD bisa langsung menerima dokter untuk ditempat di puskesmas maupun RSUD. Persoalan ini harus cepat ditangani, lantaran layanan kesehatan adalah paling dasar yang dirasakan masyarakat,” kata dia. (andre)