Kekompakan dan Kedisiplinan Sentra Bonggoeya BTN 11 di Kendari Dorong Nasabah BTPN Syariah Tumbuh dan Berdaya

3 months ago 196
Kekompakan dan Kedisiplinan Sentra Bonggoeya BTN 11 di Kendari Dorong Nasabah BTPN Syariah Tumbuh dan BerdayaSentra Bonggoeya BTN 11 di Kecamatan Wua-Wua bersama pihak BTPN Syariah. (Foto: Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pendampingan yang terukur dan berkelanjutan menjadi kunci dalam melayani masyarakat inklusi. Hal ini telah dilakukan oleh BTPN Syariah bahkan sebelum mereka resmi menjadi nasabah, sebagai bentuk komitmen menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.

BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan dua minggu sekali. Dalam kumpulan ini, mereka tak hanya mendapat akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan pembayaran angsuran, tetapi juga mendapatkan akses pengetahuan agar senantiasa tumbuh dan hidup lebih baik.

“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga terbentuk empat sikap unggul yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ujar Pimpinan Wilayah Sulawesi, Jawa Tengah, dan Jawa Timur BTPN Syariah, Ali Andi Leon Arkantoro, awal Mei 2025 lalu.

Kumpulan ini terbukti mampu mendorong nasabah mengembangkan usaha sekaligus menjadi inspirasi di lingkungan sekitar. Seperti yang dialami Indah, Ketua Sentra Bonggoeya BTN 11 di Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, yang kini semakin berkembang berkat pendampingan BTPN Syariah.

Indah menyebut pelayanan BTPN Syariah sangat memudahkan ibu-ibu nasabah dalam memperoleh pembiayaan. Pendampingan yang konsisten melalui kumpulan juga membuat para nasabah memiliki empat perilaku unggul: berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.

“Pelayanan BTPN Syariah sangat memudahkan kami. Petugasnya ramah, dan sistem kumpulan yang dilakukan dua minggu sekali membuat usaha kami tumbuh dan hidup kami jadi lebih baik,” kata Indah ketika menerima pimpinan BTPN Syariah.

Awalnya, Indah memperoleh pembiayaan Rp3 juta untuk usaha laundry. Kini, ia telah menerima pembiayaan sebesar Rp7 juta seiring berkembangnya usaha.

“Dulu hanya mampu menerima cucian 4 kg per hari, sekarang bisa 15–20 kg per hari. Alhamdulillah, usaha saya terus tumbuh,” ujarnya.

Sebagai Ketua Sentra, Indah juga aktif menjaga kekompakan kelompoknya. Ia intens berkomunikasi dengan seluruh anggota, tak hanya saat kumpulan.

“Saya terus telepon kalau ada ibu-ibu yang tidak hadir. Saya ingatkan mereka untuk menerapkan pelajaran dari kumpulan dan menjalankan kewajiban sebagai nasabah. Prinsip BDKS terus kami terapkan,” jelasnya.

Perkembangan usaha Indah selama tujuh tahun terakhir turut membuat sang suami, Abdul Rauf Samad, bangga.

“Saya sangat bersyukur, istri saya bisa membantu perekonomian keluarga,” katanya.

Abdul juga melihat langsung bagaimana ibu-ibu nasabah di Sentra Bonggoeya BTN 11 semakin disiplin dan kompak. Semua itu, katanya, berkat penanaman nilai-nilai BDKS oleh petugas lapangan (Community Officer/CO) BTPN Syariah dalam setiap pertemuan kumpulan.

“Saya bangga melihat kekompakan dan kedisiplinan mereka. Itu semua menjadi modal untuk terus menumbuhkan usaha, bertahan di situasi apapun, dan pintar mengelola keuangan,” tuturnya.

Camat Wua-Wua Kota Kendari, Alamsyah, turut mengapresiasi upaya BTPN Syariah dalam mendampingi masyarakat inklusi. Menurutnya, pendampingan rutin ini sangat membantu penguatan ekonomi keluarga.

“Kami menyambut baik langkah BTPN Syariah yang tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi masyarakat dengan pelatihan pengembangan usaha, kewirausahaan, dan pengelolaan keuangan. Ini membuat ibu-ibu nasabah jadi lebih berdaya,” ujar Alamsyah.

Menurut dia, sistem kumpulan yang dilakukan dua minggu sekali mampu membangun solidaritas dan memotivasi antaranggota.

“Pendampingan kelompok ini mampu menumbuhkan solidaritas. Mereka jadi sadar pentingnya pengelolaan keuangan, dan membangun kekuatan sosial di masyarakat, yang juga menjadi harapan kami sebagai aparat,” jelasnya.

Alamsyah juga mendukung upaya BTPN Syariah dalam menanamkan empat perilaku unggul BDKS sebagai bekal ibu-ibu nasabah untuk tumbuh dan mandiri.

Sementara itu, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, menegaskan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi dengan menyediakan akses keuangan, layanan perbankan yang sesuai kebutuhan, dan program pemberdayaan yang relevan.

“Ujung dari proses bisnis kami adalah membentuk perilaku unggul segmen ultra mikro, yaitu BDKS: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu. Solidaritas ini menjadi daya tahan menghadapi berbagai kondisi, dan akan semakin kuat dengan kehadiran rutin dalam kumpulan,” terang Ainul.

Ia menambahkan, nasabah tak hanya mendapatkan pembiayaan, tetapi juga benefit lain seperti asuransi yang memberi santunan jika nasabah atau suaminya meninggal dunia.

Selain itu, BTPN Syariah juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan, pengembangan usaha berkelanjutan, hingga menjaga kesehatan pribadi dan keluarga.

“BTPN Syariah percaya bahwa jika perempuan berdaya, maka keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan Indonesia akan berdaya. Mari bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti,” tutur Ainul.

Sebagai informasi, per kuartal I 2025, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp69 miliar kepada lebih dari 25 ribu nasabah masyarakat inklusi di Sulawesi Tenggara.


Editor: Muhamad Taslim Dalma

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |