BI Kaltim-OJK Kaltimra Kuatkan Edukasi Keuangan Digital

1 day ago 3

Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto (ANTARA)

KABAR KALIMANTAN1, Samarinda – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) bersama Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (OJK Kaltimra) menguatkan edukasi keuangan digital, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif.

“Kami bersama OJK Kaltimra pekan lalu sudah komitmen bersepakat dalam penguatan literasi dan edukasi yang meliputi inklusi keuangan, perlindungan konsumen, Cinta Bangga Paham Rupiah, dan keuangan digital,” kata Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Senin (3/2).

Penguatan edukasi keuangan digital ini dilakukan secara kolaboratif dan masif guna mendorong inovasi digitalisasi pembayaran, mendorong peningkatan akseptasi pembayaran digital, sinergi dan kolaborasi peningkatan akses pembiayaan UMKM dan ketahanan pangan.

Ia berharap melalui kerja sama ini dapat meningkatkan penggunaan keuangan digital sepanjang tahun ini dan tahun-tahun mendatang, karena manfaat uang digital sangat banyak antara lain menghemat waktu transaksi, meminimalisir membawa uang tunai, meningkatkan keamanan transaksi, dan lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa pembayaran non-tunai melalui QRIS sepanjang triwulan  mencapai 779.000 dari sisi pengguna, kemudian sebanyak 560.000 dari sisi merchant.

“Jumlah pengguna QRIS di Kaltim pada triwulan III – 2024 meningkat ketimbang triwulan II dan triwulan I, yakni triwulan II ada 760.563 pengguna dan pada triwulan I tercatat 744.469 pengguna,” katanya.

Peningkatan penggunaan QRIS ini tidak lepas dari upaya sosialisasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh BI Kaltim bersama pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait kepada masyarakat, sehingga tahun ini BI Kaltim meningkatkan kolaborasi dengan menggandeng OJK Kaltimra.

Ke depan, lanjut ia, sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, OJK, perbankan, dan pemerintah daerah akan terus diperkuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan.

“Melalui langkah bersama dengan berbagai pihak, kami optimis dapat mewujudkan masa depan keuangan dan ekonomi yang lebih kokoh dan berdampak luas untuk masyarakat,” kata Budi.

Ia juga mengatakan, di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang penuh tantangan, stabilitas sistem keuangan di Kaltim tetap kondusif.

“Stabilitas sektor jasa keuangan masih stabil di tengah guncangan ketidakpastian global, tercermin dari sektor perbankan dan NPL (pinjaman bermasalah) yang cukup terjaga di angka 1,65 persen, tren NPL yang menurun hingga di angka 1,08 persen,” ujarnya.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |