KABAR KALIMANTAN1, Bengkayang – Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mencatat banjir yang menerjang kawasan pertanian padi dan jagung menyebabkan kerugian hingga mencapai sebesar Rp17 miliar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, Dr Yulianus menyatakan ada 533,90 hektare lahan padi, dan 191,15 hektare lahan jagung terdampak banjir di 11 kecamatan yang ada di Bengkayang.
“Perkiraan kerugian untuk padi dengan produktivitas 3,1 ton per hektare. Untuk harga per kilogram pada gabah rata-rata senilai Rp7.500. Sehingga kerugian yang dialami untuk padi sebesar Rp12,4 miliar lebih,” kata Yulianus.
Kemudian untuk untuk tanaman jagung dengan produktivitas 4,9 ton per hektare dengan harga pipil kering rata-rata Rp5.000 per kilogram. Sehingga kerugian yang dialami sebesar Rp4,6 miliar lebih.
“Total tanaman pangan yang terdampak akibat banjir senilai Rp17 miliar lebih,” ujarnya.
Menurut dia, 11 kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Siding, Jagoi Babang, Seluas, Sanggau Ledo, Ledo, Lumar, Suti Semarang, Teriak, Bengkayang, Sungai Betung, dan Sungai Raya Kepulauan.
Saat ini, lanjut Yulianus, dinas fokus dengan cadangan pangan. Kemudian, membantu para petani yang terdampak dengan bantuan pangan yang dikelola oleh pihak penanggulangan bencana.
“Dinas dalam hal ini sebagai penyedia, sedangkan manajerial di lapangan adalah BPBD,” ujarnya.
Kemudian jumlah lahan pertanian yang terdampak banjir ini, kata dia, akan diusulkan untuk mendapat bantuan lainnya ke pusat dan provinsi. Pendataan dilakukan juga untuk bahan dasar perencanaan langkah ke depannya terkait mitigasi, kelayakan lahan yang rawan banjir, dan beberapa program kegiatan yang sifatnya mereduksi pengaruh banjir (penataan irigasi dan sebagainya).
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang mencatat 12.023 warga Bengkayang terdampak bencana banjir itu.
“Banjir menerjang Bengkayang dengan rentang waktu berbeda-beda mulai tanggal 21 Januari 2025 hingga 30 Januari 2025 di sejumlah desa di Bengkayang,” kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bengkayang, Dwi Berta M.
Jumlah tersebut, kata dia, terakumulasi dari 11 kecamatan di Bengkayang, yang meliputi Kecamatan Lumar (longsor dan banjir), Kecamatan Ledo, Kecamatan Seluas, Kecamatan Sanggau Ledo, Kecamatan Jagoi Babang, Kecamatan Teriak, Kecamatan Sungai Betung, Kecamatan Monterado, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, dan Kecamatan Bengkayang.
“Banjir terparah tahun ini terjadi di Kecamatan Ledo. Dan lebih dari 500 warga di evakuasi ke posko ataupun tempat aman lainnya,” kata dia.
Selain itu, di jalur perbatasn seperti di kecamatan Seluas dan Jagoi Babang juga banjir merendam ratusan rumah akibat meluapnya sungai kumba dan sungai piat yang hulunya berada di negara Malaysia.
Dia mengatakan, bantuan untuk korban banjir baik dari pemerintah maupun pihak swasta dan para donatur telah disalurkan ke korban banjir.
Sumber: ANTARA