AlurNews.com – Tekanan darah tinggi atau hipertensi kerap datang tanpa gejala. Karena itu, cek tekanan darah secara rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah komplikasi serius.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30–79 tahun di dunia hidup dengan hipertensi. Angka sebenarnya diyakini lebih tinggi karena banyak orang jarang memeriksakan tekanan darah, sehingga tidak mengetahui bahwa dirinya berisiko.
Berikut lima alasan mengapa cek tekanan darah rutin tidak boleh diabaikan, dilansir laman Hellosehat.
1. Deteksi Dini Hipertensi
Tujuan utama pemeriksaan tekanan darah adalah mengetahui risiko hipertensi sebelum menimbulkan gejala. Pemeriksaan bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, atau secara mandiri di rumah. Mengukur tekanan darah pada pagi hingga siang hari, saat tensi cenderung lebih tinggi, dapat membantu memantau risiko prehipertensi hingga hipertensi.
2. Membedakan Hipertensi dari Sindrom Jas Putih
Sebagian orang mengalami lonjakan tekanan darah saat berada di fasilitas kesehatan karena rasa cemas, kondisi yang dikenal sebagai sindrom jas putih (white coat hypertension).
Cek tensi secara rutin membantu dokter memastikan apakah kenaikan tekanan darah bersifat sementara atau memang hipertensi, sehingga pasien tidak mendapat pengobatan yang tidak diperlukan.
3. Menjaga Kesadaran Kesehatan
Melihat hasil tekanan darah yang normal dapat memotivasi Anda untuk tetap disiplin menjaga pola makan, olahraga, dan minum obat. Sebaliknya, jika tekanan darah meningkat, Anda bisa segera mengambil langkah pencegahan agar tidak berkembang menjadi penyakit serius.
Tekanan darah yang terus-menerus tinggi meningkatkan risiko komplikasi seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan demensia. Pemeriksaan rutin memastikan jantung memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh dan membantu mendeteksi masalah lebih awal.
4. Memantau Efektivitas Perawatan
Bagi penderita hipertensi, pemeriksaan berkala membantu menilai apakah pola hidup sehat dan obat yang diberikan sudah efektif. Hasil pengukuran memberi dokter dasar untuk menyesuaikan dosis obat atau mengganti terapi bila diperlukan.
5. Menentukan Langkah Pencegahan Tepat
Tanpa gejala bukan berarti aman. Tekanan darah yang tidak terkendali bisa memicu komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, serangan jantung, bahkan kebutaan. Pemeriksaan rutin membantu dokter menyarankan pencegahan, mulai dari perubahan pola makan, aktivitas fisik, hingga pemberian obat jika diperlukan. (red)