AlurNews.com – Pemerintah Kota Batam terus memperkuat komitmen untuk menjadikan sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) sebagai motor penggerak ekonomi sekaligus magnet investasi.
Langkah ini menjadi bagian dari 15 program prioritas Wali Kota Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra dalam mewujudkan Batam sebagai kota bisnis dan pariwisata berkelas internasional.
Letak strategis Batam yang berada di jalur perdagangan internasional dan berdekatan langsung dengan Singapura serta Malaysia menjadi keunggulan tersendiri.
Hal ini didukung oleh infrastruktur modern, seperti Bandara Internasional Hang Nadim, pelabuhan internasional, kawasan industri terintegrasi, serta hotel dan fasilitas konvensi bertaraf internasional.
Status Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ), serta bagian dari Zona Ekonomi Khusus (SEZ), turut memperkuat daya tariknya. Sistem perizinan berbasis OSS (Online Single Submission) juga menjadi nilai tambah karena efisien dan pro-investor.
Pertumbuhan ekonomi Batam pun menunjukkan tren positif. Tahun 2022 tercatat sebesar 6,48 persen, meningkat menjadi 7,04 persen pada 2023, dan tetap stabil di angka 6,69 persen di tahun 2024—melampaui rata-rata nasional dan Provinsi Kepri.
Wali Kota Amsakar menegaskan, pengembangan sektor MICE bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga bagian dari transformasi ekonomi menuju arah yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Kami menargetkan peningkatan nilai investasi lebih dari 10 persen per tahun, penciptaan hingga 10.000 lapangan kerja baru, dan mendorong Batam masuk lima besar tujuan FDI di Indonesia,” ungkap Amsakar, dikutip dari Media Center Pemko Batam.
Ia menyebut, keberhasilan sektor ini ditopang oleh regulasi ramah investasi, infrastruktur digital untuk event hybrid, aksesibilitas udara dan laut yang luas, serta SDM lokal yang kompeten, termasuk tenaga kerja yang menguasai bahasa asing.
Pemko Batam juga terus mendorong pembangunan hotel dan resort berstandar internasional, pelebaran jalan, peningkatan transportasi umum, hingga pemberian insentif bagi investor.
Selain itu, pelatihan dan sertifikasi di bidang event management dan perhotelan terus dilakukan untuk memperkuat daya saing tenaga kerja lokal.
Dengan berbagai strategi ini, Batam optimistis sektor MICE akan menjadi pendorong utama peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pertumbuhan UMKM, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Visi besar ini diarahkan untuk menjadikan Batam sebagai destinasi unggulan di kawasan Asia Tenggara. (red)