AlurNews.com – Sistem pencernaan bayi yang belum sempurna membuatnya lebih rentan mengalami gangguan. Mulai dari gumoh hingga sembelit, masalah ini kerap muncul di tahun-tahun awal kehidupannya.
Mengenali gejala sejak dini penting agar orang tua dapat memberikan penanganan tepat dan mencegah komplikasi serius. Dilansir laman Hellosehat, berikut beberapa gangguan pencernaan yang paling sering dialami bayi, beserta tanda dan cara mengatasinya.
1. Gumoh atau Muntah
Gumoh atau keluarnya ASI atau susu setelah menyusu, umumnya tidak berbahaya selama jumlahnya sedikit dan bayi tetap mau menyusu. Namun, muntah berlebihan bisa menjadi tanda refluks gastroesofagus (RGE), yakni kembalinya isi lambung ke kerongkongan. RGE biasanya normal hingga bayi berusia satu tahun, selama berat badannya tetap naik.
Penyebab lain muntah adalah stenosis pilorus, penyempitan saluran lambung yang lebih sering dialami bayi prematur pada usia 3–5 minggu. Jika muntah disertai berat badan turun, segera konsultasikan ke dokter.
2. Sembelit
Sembelit terjadi ketika bayi kesulitan buang air besar, sering disertai tangisan karena nyeri. Penyebabnya antara lain kurang cairan, rendah serat, atau konsumsi susu formula berlebihan.
Perbanyak asupan cairan dan serat untuk mengatasinya. Jika sembelit tak membaik atau muncul sejak lahir disertai perut kembung dan pertumbuhan terhambat, waspadai penyakit Hirschsprung, kelainan saraf pada usus.
3. Perut Kembung
Perut kembung bisa menyertai gangguan lain seperti diare, muntah, atau kolik. Bayi juga bisa kembung karena menelan banyak udara, misalnya saat minum dari botol dengan lubang dot besar atau menangis terus-menerus. Bantu bayi bersendawa setelah menyusu untuk mengurangi kembung.
4. Kolik
Kolik ditandai tangisan mendadak dan berkepanjangan pada bayi sehat. Penyebab pastinya belum diketahui, namun sering dikaitkan dengan kram perut, intoleransi laktosa, atau alergi susu sapi.
Untuk menenangkan bayi, orang tua dapat menggendong, mendekap, atau memutarkan musik lembut. Bila tangisan terus berlanjut tanpa sebab jelas, periksakan ke dokter.
5. Diare
Diare sering dipicu infeksi virus, seperti rotavirus, dan biasanya disertai demam serta muntah. Pastikan bayi tidak dehidrasi dengan memberi cairan rehidrasi oral (CRO) dan tetap melanjutkan ASI. Bayi berusia di atas enam bulan dapat diberikan makanan lembut seperti sup ayam hangat.
Segera ke dokter bila diare disertai feses berdarah, demam tinggi, muntah berlebihan, atau berat badan menurun. Waspadai tanda dehidrasi: buang air kecil berkurang, mulut kering, mata cekung, kulit keabu-abuan, atau ubun-ubun cekung. (red)