![IMG-20250110-WA0004](https://alurnews.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250110-WA0004-696x551.jpg)
AlurNews.com – Grand Opening Kelas Pra-Nikah dan Kelas Keluarga oleh Family Level Up (FaLeU) digelar pada Minggu (5/1/25).
FaLeU adalah Ruang Bertumbuh Keluarga dan Teman membangun serta mempersiapkan rumah tangga produktif sejak tahun 2022. Di bawah bimbingan Rumah Konseling Samara, FaLeU hadir untuk menjadi solusi atas permasalah ketahanan keluarga yang umum menjadi tantangan masyarakat saat ini.
Grand Opening berlokasi di Aula Engku Hamidah, Pemko Batam. Dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Nanang Kurniawan, kegiatan dibuka dengan pembacaan tilawah Al-quran oleh Ustadz Maulana Rifa’i. Dilanjutkan dengan laporan ketua panitia oleh Rezandy Carlos.
“Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 300 peserta dari berbagai kalangan, tujuan dilakasanakannya kegiatan ini adalah memberi kemudahan pemuda-pemudi muslim Kota Batam dalam mempersiapkan langkah-langkah menuju bahtera rumah tangga dan menjadi bekal bagi pasangan suami istri yang sudah menikah,” ujar Rezandi dalam sambutannya.
Adapun pemateri Ustadz Muhammad Lazim (Dosen STAISAR Tanjungpinang) dan Ustadzah Nur Meity Sulistia Ayu, (Dosen STIKES Hang Tuah Tanjungpinang) yang dimoderatori oleh Nurdiyansyah Prabowo dengan mengusung tema “Marriage Isn’t Just A Ring” (Menikah bukan hanya sebuah cincin).”
Ustadz Muhammad Lazim membuka materinya dengan pertanyaan, “Menikah itu ketika mau? Mampu? Atau bertemunya mau dan mampu?” dan menuai berbagai reaksi dari peserta. Ustadz Arif melanjutkan bahwa pernikahan adalah pertemuan antara kemauan dan kemampuan.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang mampu (al-baa’ah) maka menikahlah, karena sesungguhnya pernikahan lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa menjadi perisainya” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Dan makna al-baa’ah adalah kemampuan untuk membayar mahar dan nafkah serta tempat tinggal, dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaknya ia berpuasa jika ia berkeinginan untuk menikah, maka puasanya itu berpahala dan melemahkan syahwatnya, hingga Allah memudahkannya untuk menikah.
Selanjutnya Ustadzah Meity bertanya kepada peserta, “Apakah sudah mau menikah? Apakah sudah siap untuk menikah,?”.
Seperti persiapan mau naik gunung, dibutuhkan bekal minimal lebih dari ketahui dan penuhi. Tak ada yang 100 % sempurna. Selagi masih ada waktu saat lajang, maka persiapkan yang terbaik.
Setelah sesi materi berakhir, moderator mambuka 2 pertanyaan kepada para peserta yang hadir baik ikhwan atau akhwat untuk bertanya serta berkonsultasi langsung kepada Ustadz Muhammad Lazim dan Ustadzah Nur Meity Sulistia Ayu.
Dilanjutakan dengan pemaparan program kelas pra-nikah dan kelas keluarga oleh Shabrina Fillahi Najah sekalu Kepala Sekolah/ Founder Family Level Up.
“Insyaa Allah selenjutkan kami akan mengadakan kelas pra-nikah dan kelas keluarga yang bernama (After Marriage Level Up Class & Pre Marriage Level Up Class AMPM Level Up Class ) yang akan diisi oleh para asatidz/ah yang bekompeten dibidangnya,” kata Shabrina.
Kegiatan berakhir pada pukul 12.30 WIB. Grand Opening Kelas Pra-Nikah dan Kelas Keluarga ditutup dengan do’a bersama dipimpin oleh Ustadz Imam Hidayat dan penyerahan cinderamata untuk pemateri serta penyerahan hadiah bagi peserta yang bertanya dan perserta yang duluan hadir ke lokasi. (ib)