Batam Punya Pelabuhan Internasional Baru, Kapolri Ingatkan Pengawasan TPPO

4 days ago 12
Situs Informasi Hot Sore Jitu Online
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri persemian pelabuhan internasional baru di kawasan Bengkong, Batam, Senin (14/4/2025). Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Sebagai salah satu pintu masuk dan keluar bagian barat Indonesia, Kota Batam kembali memiliki pelabuhan penyeberangan Internasional kelima dengan tujuan Singapura dan Malaysia yang terletak di kawasan Golden Prawn, Bengkong.

Dalam kesempatan ini, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan seluruh pihak dan aparat penegak hukum di daerah, untuk mewaspadai Tindak Pidana Perdaganan Orang (TPPO), di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur terutama pintu keluar dan masuk Indonesia bagian barat.

“Batam menjadi salah satu titik terakhir yang dekat dengan Singapura dan Malaysia. Tentu kita tahu bersama, seluruh pintu masuk dan keluar ini harus diawasi untuk menghentikan kasus TPPO,” jelasnya dalam kunjungan ke Pelabuhan Internasional Gold Coast yang berada di kawasan Golden Prawn, Bengkong, Senin (14/4/2025) sore.

Berdasarkan informasi yang diterima, Sigit menyebut Kepulauan Riau memiliki 25 pelabuhan ferry domestik, dan 8 terminal Internasional di mana lima di antaranya berada di Kota Batam.

Perkembangan infrastruktur yang terutama menjadi penghubung antarnegara, menurutnya juga harus dibarengi dengan pengawasan terhadap tindakan mafia TPPO yang kerap mengubah pola dalam mengirimkan PMI secara non prosedural.

Salah satunya, pola pengiriman PMI non prosedural yang tidak hanya melalui pelabuhan tidak resmi atau kerap disebut pelabuhan tikus, tetapi juga melalui pelabuhan resmi.

Tindakan ini menurutnya akan sangat merugikan bagi masyarakat Indonesia yang ingin mencari pekerjaan tanpa dibarengi dengan skill yang dapat membantu.

“Di sini banyak sekali pintu yang bisa dilewati, kita minta petugas menjaga koordinasi dengan lintas instusi lain agar terkait potensi penyelundupan manusia bisa dicegah,” ujarnya.

Kapolri juga mendorong pihak Kepolisian melakukan terobosan, dengan menguatkan kerjasama dengan intitusi pengamanan lain. Mengingat Batam menjadi salah satu titik berkumpul bagi PMI yang akan berangkat ke negara-negara tujuan seperti Singapura dan Malaysia.

Hal ini diharapkan dapat mengantisipasi persoalan krusial bagi pekerja migran yang diberangkatkan tanpa dibekali kemampuan dan keahlian khusus di bidang kerjanya.

Kondisi ini akan merugikan bagi para pekerja Indonesia yang akhirnya banyak dipulangkan karena masuk dan bekerja di negara lain secara ilegal.

“Karena banyak sekali tenaga kerja dikirim dan kemudian dideportasi. Kita minta petugas untuk betul-betul mengawasi, untuk menjaga masyarakat kita jangan jadi korban mafia. Tentunya ini akan merugikan warga negara kita,” jelasnya. (nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |