13 Ekor Buaya Penangkaran Berhasil Diamankan, Nelayan Pulau Buluh: Kami 6 Hari Tidak Melaut

2 weeks ago 19
Warga pulau dan pesisir menangkap buaya lepas dari penangkaran Pulau Bulan. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – paska insiden jebolnya kolam penangkaran buaya milik PT Jagat Perkasa Karunia (JPK), yang berada di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Senin (13/1/2024) lalu, masyarakat nelayan yang berada di wilayah pesisir hingga, Jumat (17/1/2025) melaporkan telah berhasil menangkap 13 ekor buaya.

Adapun buaya-buaya ini berhasil diamankan di area hutan bakau, dan sungai yang ada di wilayah Pulau Mengkadah, Sungai Raya, Teluk Paku, dan Sungai Lokan.

“Malam tadi buaya ke-13 kami dapat di Sungai Lokan, dan bise kami dapat dia dengan cara kami sendiri,” jelas salah satu nelayan Pulau Buluh, Wak Lan yang berhasil dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/1/2025) sore.

Berbeda dengan klaim pihak Kepolisian, BKSDA Batam dan perusahaan. Warga menyebut penangkapan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat nelayan, dari enam kelurahan dan pulau sekitar yang ada di wilayah Kecamatan Bulang.

Wak Lan menyebut, setelah mendapat informasi dirinya bersama warga nelayan Pulau Buluh, kemudian menyebarkan informasi ke masyarakat nelayan di 5 kelurahan lain. Dari sana, para masyarakat nelayan pesisir di Batam kemudian mulai aktif mencari keberadaan buaya.

Hal ini perlu dilakukan, karena buaya-buaya tersebut terdeteksi berada di wilayah kerja para nelayan di saat akan mencari udang dan kepiting.

Para nelayan dari beberapa pulau di Kecamatan Bulang telah mengeluh karena tidak dapat mencari ikan, selama enam hari belakangan.

“Kecamatan Bulang ini ada 6 Kelurahan, lepas dapat info buaya lepas lalu kami cari ke area bakau. Sementara itu area tangkap kami, sudah enam hari ini kami tidak melaut hanya patroli saja sekarang,” ujarnya.

Saat ini masyarakat nelayan mengharapkan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, dapat memanggil pihak perusahaan. Hal ini terkait masalah kerugian yang dirasakan nelayan, akibat penghasilan mereka yang kini terancam.

“Setiap kami berhasil tangkap, kami hubungi pihak perusahaan untuk ambil. Namun saat kami ajak diskusi, mereka tidak acuh. Kami harap pemerintah yang memanggil, karena sudah hampir seminggu kami takut melaut,” ujarnya.

Masyarakat menyebut adanya dugaan buaya yang lepas berkisar puluhan, mengingat kolam penangkaran yang jebol disebut berisi sekitar 200 ekor buaya dewasa.

“Mereka (perusahaan) punya dua kolam penangkaran yang besar. Kolam yang jebol itu kami tahu berisi sekitar 200 buaya, maka itu kami ragu klaim mereka buaya yang lepas hanya lima ekor,” jelasnya.

Sementara itu, pihak perusahaan hingga saat ini belum merespon upaya konfirmasi yang telah dilayangkan baik melalui sambungan telepon maupun aplikasi pesan singkat. (Nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |