AlurNews.com – Relaksasi visa dari Direktorat Jenderal Imigrasi, semakin memperkuat posisi Kepri sebagai destinasi pariwisata lintas batas (cross border tourism).
Langkah konkret tersebut ditandai dengan diterbitkannya regulasi baru bebas visa kunjungan bagi pemegang Student Pass dan Long Term Visit Pass (LTVP) asal Singapura, khusus untuk wilayah Kepri.
“Kepri kini menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia dengan empat skema visa khusus bagi wisatawan Singapura. Ini kebijakan progresif yang memperkuat daya saing pariwisata perbatasan,” ujar Wakil Gubernur Kepri Nyanyang saat ditemui di Batam, Sabtu (17/5/2025).
Dalam program ini, ada empat skema visa khusus yang berlaku di Kepri diantaranya bebas visa bagi pemegang Permanent Resident (PR) Singapura, visa kunjungan 7 hari dengan tarif Rp250 ribu, bebas visa untuk pemegang Student Pass Singapura, dan bebas visa untuk pemegang Long Term Visit Pass (LTVP) Singapura.
Kebijakan ini merupakan bagian dari program Kepri Easy Access, yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan.
Fokus program mencakup kemudahan layanan imigrasi, pengembangan infrastruktur pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara, serta penyederhanaan prosedur kunjungan.
“Kami ingin menjadikan Kepri sebagai destinasi yang paling mudah diakses, cepat dilalui, dan nyaman dikunjungi,” jelasnya.
Langkah ini diproyeksikan memberi dampak besar terhadap, peningkatan arus kunjungan wisatawan asing, pemulihan pariwisata pasca pandemi, pertumbuhan ekonomi daerah seperti Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Kepri, Ujo Sutojo menegaskan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendukung ekosistem pariwisata yang inklusif dan berdaya saing.
“Pemerintah Provinsi Kepri juga menyatakan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, mendorong kebijakan berbasis inovasi, serta memastikan keberlanjutan dan daya tarik wisata di kawasan perbatasan,” terangnya.
Program easy pasport hadir untuk membantu masyarakat yang kesulitan dalam mengurus paspor di hari kerja. Program eazy passport yang membuka layanan pembuatan paspor massal sebanyak 1.000 paspor pada 17-18 Mei 2025.
Program ini dilaksanakan oleh seluruh kantor imigrasi di wilayah Kepri sebagai bentuk sinergi dan semangat kebangkitan, bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional.
“Dengan tema, ‘Bangkit Indonesiaku, bangkit Imigrasiku’. Ini bukan hanya soal dokumen perjalanan, tapi bagian dari kemudahan pelayanan publik yang mendukung banyak sektor, termasuk pariwisata,” ujarnya. (nando)