AlurNews.com – Lenovo Indonesia menegaskan komitmen membangun industri dalam negeri dengan meresmikan produksi laptop dan PC berbasis Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Batam.
Melalui kemitraan strategis dengan PT Sat Nusapersada, Lenovo kini memproduksi perangkat unggulannya seperti Lenovo K14 Gen 3 dan ThinkCentre Neo 50a 24 Gen 5 AIO secara lokal.
President Director Lenovo Indonesia, Budi Janto, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari visi besar Lenovo untuk Indonesia.
Lenovo, melalui inisiatif “Lenovo untuk Indonesia”, membuktikan komitmennya tidak hanya dalam menghadirkan teknologi terbaik, tetapi juga dalam mendorong kemandirian industri nasional.
Dengan dukungan teknologi dari Microsoft dan Intel, perangkat yang diproduksi di Batam menggabungkan inovasi kelas dunia dengan kekuatan talenta lokal Indonesia.
“Dengan semangat ‘Lenovo untuk Indonesia’, kami menghadirkan kualitas global dengan talenta lokal. Inovasi ini didukung penuh oleh kemitraan strategis bersama Sat Nusapersada dan bertujuan memperkuat ekosistem teknologi yang berkelanjutan di tanah air,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi pertumbuhan sektor teknologi di Indonesia. Selain memperluas produksi laptop dan PC, langkah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan teknologi nasional.
Operational Director Sat Nusapersada, Bidin Yusuf, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah atas dukungan penuh terhadap kolaborasi ini.
“Kami memproduksi laptop Lenovo berbasis AI dan perangkat all-in-one berstandar global, berkat dukungan tenaga kerja lokal dan dukungan pemerintah. Ini adalah langkah penting dalam membangun industri dalam negeri yang kuat,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, yang menekankan pentingnya investasi dan hilirisasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Melalui pelayanan perizinan yang semakin baik, iklim investasi yang kondusif, serta daya saing yang kompetitif berbasis TKDN, yang bisa mengoptimalkan potensi besar Indonesia, termasuk dalam menghadapi persaingan global.
“Pasar global yang terus berubah, termasuk dampak perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menarik investasi baru dan memperkuat industri lokal melalui strategi kawasan dan hilirisasi industri,” ujarnya. (Nando)