Jadi Korban Peredaran Upal, Warga Batam ini Pajang Upal di Warungnya untuk Edukasi Masyarakat

1 month ago 30
Dabi Caniago, warga Bengkong Batam pajang Upal di warung miliknya untuk edukasi masyarakat. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Menjadi korban dari maraknya peredaran uang palsu, tentu akan meninggalkan luka terutama bagi pedagang kaki lima dan warung kecil yang ada di kawasan pemukiman padat penduduk.

Namun hal berbeda dilakukan Dabi Caniago, salah satu pemilik warung di kawasan Bengkong Aljabar yang memilih untuk mengedukasi warga sekitar warungnya agar terhindar dari peredaran uang palsu.

Salah satu cara yang digunakan nya, adalah memajang uang palsu yang baru saja dia terima beberapa waktu lalu tepat di depan warung milik nya.

“Memang baru saja saya pajang karena baru dapatnya belum lama ini. Jadi saya gunakan untuk memberi edukasi ke tetangga saja,” jelas Danil saat ditemui di warungnya.

Menjadi korban dari peredaran uang palsu pecahan 50 ribu, Danil menceritakan menjadi korban saat ada pertunjukan seni kuda lumping keliling yang hadir ke pemukiman tempat warung nya berada.

Saat itu, Danil mengingat bahwa ada seorang pria yang datang untuk membeli sebungkus rokok, dengan menggunakan pecahan uang Rp50 ribu.

Saat itu, kondisi pertunjukan yang ramai dilihat oleh warga sekitar, membuat konsentrasi Danil berkurang untuk melakukan pemeriksaan terhadap uang yang dia terima.

“Saat itu kondisi nya ramai, dan ada seorang pembeli kalau tidak salah lelaki dan beli rokok dengan uang ini,” ujarnya sembari menunjukkan uang palsu tersebut.

Danil sendiri baru mengetahui uang tersebut palsu, saat hendak berbelanja pulsa di agen untuk dijual kembali.

Saat itu, pihak agen pulsa yang didatanginya memberi penjelasan bahwa uang yang dibawa nya palsu berdasarkan pengecekan dengan sinar UV.

“Keesokan harinya kami belanja beli pulsa dan ada cek lengkap dengan UV-nya. Ternyata uang kami dinyatakan palsu,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia pun memajang uang palsu tersebut sebagai edukasi ke masyarakat dan peringatan ke pelaku bahwa aksinya telah ketahuan.

Adanya peredaran uang palsu itu juga membuatnya sebagai pedagang merasa was-was. Terutama bila sedang dalam keramaian.

“Sambil promosi dan memperkenalkan juga soal uang palsu agar masyarakat kenal dengan uangnya sendiri. Mudah-mudahan dengan ditempel begini pelaju pun pasti mikir dua kali,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli, Leni berterima kasih dengan upaya Danil yang mengedukasi masyarakat. Menurutnya, upaya itu membuatnya lebih berhati-hati saat menerima uang ketika bertransaksi.

Leni berharap, peredaran uang palsu itu dapat segera ditekan dan tak terjadi lagi. Pasalnya hal itu sangat berpotensi merugikan masyarakat

“Ini bagus. Kami jadi tahu ada uang palsu dan ciri-cirinya. Apalagi di warung kan setiap hari orang datang,” jelasnya. (Nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |