Israel Bebaskan Hampir 2.000 Tahanan Palestina dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

2 days ago 16

GAZA (jurnalislam.com)– Rezim Zionis Israel pada Senin (13/10/2025) membebaskan hampir 2.000 warga Palestina termasuk ratusan narapidana yang divonis penjara seumur hidup sebagai bagian dari kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan para sandera yang ditawan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Tak lama setelah 20 sandera Israel dibebaskan, otoritas penjara Israel mengangkut 1.968 tahanan Palestina menggunakan bus menuju Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Di antara mereka yang dibebaskan terdapat 250 tahanan keamanan, sebagian besar menjalani satu atau lebih hukuman seumur hidup atas tuduhan melakukan serangan terhadap pasukan pendudukan Israel. Di antara mereka juga terdapat seorang polisi Palestina yang ikut dalam pembunuhan dua tentara cadangan Israel pada awal Intifada Kedua tahun 2000.

Pada saat yang sama, di Penjara Ketziot, Israel selatan, sebanyak 1.718 tahanan Gaza yang ditangkap pasukan pendudukan pasca serangan 7 Oktober 2023 turut dibebaskan. Di antara mereka terdapat sejumlah perempuan dan anak-anak.

Keluarga para korban serangan yang dilakukan para tahanan tersebut mengungkapkan rasa sedih mendalam, di tengah kegembiraan atas kembalinya para sandera yang selamat.

Pagi harinya, polisi dan pasukan penjara Israel tiba di Penjara Ofer, dekat Ramallah, untuk mempersiapkan proses pembebasan. Sekitar 88 tahanan dikirim kembali ke Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Poster-poster yang menempel di tembok luar penjara bertuliskan ancaman terhadap Hamas: “Barangsiapa mengancam akan terjadi banjir, ia akan tenggelam dan musnah,” merujuk pada nama operasi “Taufan Al-Aqsa” yang digunakan Hamas untuk serangan 7 Oktober 2023.

Pasukan pendudukan IDF menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan kerumunan keluarga tahanan di luar pagar pemisah Tepi Barat yang berkumpul merayakan pembebasan tersebut.

Beberapa jam sebelum proses pembebasan, aparat keamanan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur memperketat pengawasan terhadap tahanan yang dibebaskan dan keluarga mereka agar tidak merayakan di wilayah yang dikuasai Israel.

Namun sesampainya di Ramallah, para tahanan disambut dengan perayaan besar. Ribuan warga menyambut dua bus yang tiba di pusat komunitas kota itu. Pasukan keamanan Otoritas Palestina sempat memindahkan warga agar bus bisa lewat.

Mengenakan pakaian olahraga abu-abu khas penjara Israel, sebagian tahanan tampak lemah saat turun dari bus. Mereka langsung dipeluk keluarga yang telah menanti bertahun-tahun.

“Rasanya tak terlukiskan, seperti kelahiran baru,” kata Mahdi Ramadan (43), salah satu tahanan yang baru dibebaskan, kepada AFP. Ia mengaku akan menghabiskan malam pertamanya di luar penjara bersama orang tuanya.

Suasana haru mewarnai penyambutan. Kerabat saling berpelukan, beberapa pemuda menangis hingga pingsan karena tak kuasa menahan emosi. Seruan “Allahu Akbar” menggema di tengah kerumunan.

𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗧𝗮𝗵𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗚𝗮𝘇𝗮

Para tahanan asal Gaza diangkut dengan 38 bus menuju Jalur Gaza. Di tengah perjalanan, pasukan khusus Israel dari unit Masada menyerbu salah satu bus setelah beberapa tahanan membuka tirai jendela dalam bentuk perayaan. Menurut Dinas Penjara Israel, tindakan cepat dilakukan tanpa menimbulkan korban luka.

Bus-bus kemudian melanjutkan perjalanan ke Gaza melalui pos pemeriksaan Kerem Shalom, dan tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan. Rekaman Reuters menunjukkan puluhan pria bersenjata bertopeng berpakaian hitam diduga anggota sayap militer Hamas menyambut kedatangan para tahanan bersama warga Gaza yang bersorak dan melambaikan bendera Palestina.

“Saya bahagia untuk putra-putra kami yang dibebaskan, tetapi kami masih berduka untuk semua yang gugur dan kehancuran di Gaza kami,” ujar seorang perempuan yang menyebut dirinya Um Ahmed kepada Reuters melalui pesan suara, menahan tangis di tengah suasana haru.

Daftar tahanan terakhir disebut sempat diperdebatkan hingga menit-menit akhir oleh negosiator Hamas. Mereka berupaya agar sejumlah tokoh penting, termasuk pemimpin populer Fatah Marwan Barghouti, dimasukkan ke dalam daftar, namun gagal.

Sebagai bagian akhir dari kesepakatan, kedua pihak juga menyetujui pemindahan 360 jenazah pejuang Gaza. Namun proses pemulangan jenazah tersebut baru akan dilakukan setelah Hamas menyerahkan jenazah 28 sandera Israel yang tewas akibat serangan udara Zionis. (Bahry)

Sumber: TOI

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |