Israel Ancam Sita Kapal dan Tahan Aktivis Armada Global Sumud di Penjara Teroris

3 days ago 11

YERUSALEM (jurnalislam.com)– Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengajukan rencana untuk menghentikan Armada Global Sumud, konvoi kemanusiaan internasional yang terdiri dari 72 kapal dengan aktivis dari 44 negara yang berlayar menuju Gaza.

Rencana tersebut disampaikan Ben-Gvir dalam diskusi kabinet pada Ahad (31/8), yang juga dihadiri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Katz, Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar, serta Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

Ben-Gvir menegaskan bahwa armada tersebut, meski diklaim membawa misi kemanusiaan, akan dipandang sebagai upaya melemahkan kedaulatan Israel dan mendukung Hamas di Gaza.

“Rencana yang diusulkan menjabarkan langkah-langkah yang memperkuat posisi Israel dalam menjaga perbatasannya dan memastikan keamanan nasional,” kata Ben-Gvir.

𝗣𝗲𝗻𝗮𝗵𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗣𝗲𝗻𝗷𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗲𝗮𝗺𝗮𝗻𝗮𝗻

Dalam usulan yang diajukan, semua aktivis yang ditangkap dari armada akan ditahan di penjara Ketziot dan Damon—fasilitas dengan pengamanan ketat yang biasanya digunakan untuk menahan tahanan keamanan.

Berbeda dengan praktik sebelumnya yang membebaskan aktivis setelah penahanan singkat, para peserta armada kali ini akan ditahan lebih lama. Mereka juga tidak akan mendapatkan hak istimewa seperti televisi, radio, maupun makanan khusus.

“Kami tidak akan membiarkan individu yang mendukung terorisme hidup nyaman. Mereka akan menghadapi konsekuensi penuh dari tindakan mereka,” ujar Ben-Gvir.

Selain itu, seluruh kapal peserta armada akan disita dan dialihkan untuk kebutuhan penegak hukum Israel. Menurut Ben-Gvir, penyitaan ini sah secara hukum karena armada dipandang bukan hanya sebagai aksi politik, melainkan upaya ilegal menerobos blokade Gaza.

Ben-Gvir menyatakan bahwa Israel tidak akan lagi melakukan “penangkapan ringan” atau deportasi diam-diam terhadap peserta armada.

“Kita harus menciptakan pencegahan yang jelas. Siapa pun yang memilih bekerja sama dengan Hamas akan menghadapi respons tegas dari Israel,” tegasnya.

Namun, rencana ini diperkirakan menuai kritik dari organisasi hak asasi manusia dan badan internasional, yang menilai kondisi penahanan semacam itu berpotensi melanggar hukum internasional. Pemerintah Israel tetap bersikukuh bahwa armada tersebut adalah bentuk dukungan terhadap Hamas yang dinyatakan sebagai organisasi teroris.

𝗔𝗿𝗺𝗮𝗱𝗮 𝗚𝗹𝗼𝗯𝗮𝗹 𝗦𝘂𝗺𝘂𝗱

Armada Global Sumud yang berangkat dari Barcelona ini menjadi upaya keempat tahun ini untuk menembus blokade maritim Israel di Gaza. Penyelenggara menyebutnya sebagai aksi terbesar sepanjang sejarah untuk mematahkan blokade Israel melalui jalur laut.

Di antara tokoh yang ikut serta adalah aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, yang menilai dunia semakin menyadari tragedi kemanusiaan di Gaza.

“Sedikit demi sedikit setiap hari orang-orang mulai menyadari genosida ini,” ujar Thunberg, seraya mengkritik kebisuan komunitas internasional terhadap Israel yang dianggap mengabaikan hukum internasional.

Aktor Irlandia Liam Cunningham, yang dikenal melalui serial Game of Thrones, juga ambil bagian. Dalam konferensi pers di Barcelona, ia menayangkan video seorang gadis Palestina bernama Fatima yang bernyanyi sambil merencanakan pemakamannya sendiri.

“Dunia macam apa yang telah kita masuki di mana anak-anak mengurus pemakaman mereka sendiri?” kata Cunningham. (Bahry)

Sumber: TJP

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |