AlurNews.com – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyoroti pemanfaatan lahan yang keliru sebagai salah satu dugaan penyebab banjir di beberapa kawasan Kota Batam yang kerap terjadi belakangan hari.
Terakhir, cuaca hujan dengan angin kencang yang melanda Batam pada Senin (5/5/2025) kemarin turut merendam sebagian besar jalan protokol di area Batam Center.
Tidak hanya itu, sebagian pemukiman penduduk juga terkena dampak banjir seperti Perumahan Marbella dan Villa Pesona Asri, Jalan Raja Haji Fisabilillah dan Jalan Raja Isa, tepatnya di depan kawasan industri Tunas Industrial.
“Apa yang sedang kami bahas di BP Batam saat ini terkait banjir, bagaimana menekan pemanfaatan lahan yang keliru, ada DAM ditutup, ada bukit dipotong. Kita berupaya agar jangan sampai membuat lahan menjadi parah. Jadi kalau kita berikan lahan harus sesuai dengan analisis dampak lingkungan,” jelas Amsakar saat ditemui di Batam Center, Selasa (6/5/2025).
Guna pencegahan lebih lanjut, Amsakar menyebut telah menginstruksikan Camat dan Lurah untuk melakukan inventarisir titik-titik krusial guna mempersiapkan alat penanganan banjir.
Menurutnya penggunaan pompa banjir menjadi salah satu solusi jangka pendek untuk mengatasi banjir.
Sementara untuk solusi jangka panjang, Amsakar menekankan bahwa tidak hanya mengandalkan pompa, tetapi juga perlu didukung dengan pembangunan drainase yang memadai untuk mencegah banjir di masa depan.
“Kami terus berupaya untuk mengatasi masalah banjir dan meningkatkan kualitas infrastruktur di Kota Batam,” jelasnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang melanda Kota Batam, Senin (5/5/2025) membuat sejumlah wilayah mengalami banjir.
Kondisi ini kemudian dikeluhkan oleh masyarakat Batam melalui platform media sosial, banjir yang kembali terjadi disaat hujan membuat sejumlah masyarakat Kota Batam terganggu dalam beraktivitas. Termasuk pengendara roda dua dan roda empat.
“Hujannya pas pula di jam pulang kerja. Jadi mau pulang kan susah kemarin,” jelas Oktavia, seorang karyawan swasta di Kawasan Batam Center, Selasa (6/5/2025).
Akibat kondisi tersebut, Oktavia mengaku terpaksa menunggu air surut ataupun hujan berhenti. Oktavia mengaku khawatir kendaraan roda dua miliknya akan mogok apabila nekat menembus air setinggi paha orang dewasa saat akan meninggalkan kawasan industri.
“Semalam terpaksa nunggu di PT, karena di pintu masuk kawasan industri sudah banjir, bahkan di jalan protokol di depan kawasan industri lebih parah banjirnya,” jelasnya. (nando)