Ada Sanggahan dalam Proses Lelang, Pelebaran Jalan Cikitsu Molor Lagi

3 months ago 105
Pelebaran Jalan CikitsuJalan di Simpang Cikitsu atau Jalan Raja M Saleh akan dilebarkan. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Proyek pelebaran Jalan Raja M Saleh atau yang dikenal sebagai Simpang Cikitsu kembali molor dari jadwal. Meski Pemerintah Kota (Pemko) Batam menargetkan pengerjaan dimulai akhir April 2025, pantauan di lapangan hingga Kamis (1/5/2025) menunjukkan belum ada aktivitas pengerjaan.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengakui proyek ini sudah melalui proses lelang. Namun, tahapan tender terganjal karena adanya masa sanggah.

“Karena ada proses sanggah di mekanisme tender, berarti harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Mungkin juga setelah itu ada sanggahan banding beberapa waktu lagi,” ujar Amsakar, Kamis (1/5/2025).

Ia menyebut sudah meninjau langsung lokasi proyek yang masuk dalam rencana strategis Pemko Batam untuk meningkatkan konektivitas, khususnya akses ke Bandara Internasional Hang Nadim.

“Kemarin saya sudah tinjau. Rencananya dibuat dua arah, masing-masing dua lajur. Jadi totalnya empat lajur,” jelasnya.

Amsakar memastikan proyek tetap akan berjalan meski terjadi penyesuaian jadwal. Awalnya, pengerjaan dijadwalkan mulai Februari 2025. Namun karena perencanaan dan pelelangan dilakukan pada tahun anggaran yang sama, pelaksanaannya bergeser.

“Yang jelas jalan itu dikerjakan tahun ini. Dan harapan saya, akhir bulan ini atau awal bulan depan sudah jalan,” katanya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Suhar, sebelumnya menyampaikan proyek sudah memasuki masa tender. Berdasarkan jadwal LPSE, pemenang tender diumumkan pada 17 April dan kontrak ditandatangani pada 25 April 2025.

“Kami targetkan pekerjaan fisik dimulai akhir April,” ucap Suhar.

Proyek pelebaran dilakukan dari Simpang Perumahan Papa Mama hingga Jalan Hang Tuah. Ruas jalan akan diperlebar menjadi empat lajur dengan total lebar sekitar 12 meter. Kawasan ini sebelumnya telah dibersihkan dari pedagang kaki lima dan pohon yang terdampak.

“Ruas ini sering macet karena sempit dan rusak. Kebanyakan pengguna adalah kendaraan pribadi, jadi perlu ditata ulang,” jelasnya.

Pemko Batam memastikan tak ada penutupan total selama pengerjaan. Proyek akan dilakukan bertahap dari satu sisi, agar lalu lintas tetap berjalan.

“Kami mengutamakan kelancaran aktivitas warga. Meski proyek berlangsung, mobilitas masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik,” tegas Suhar. (roma)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |