MALANG POST – Universitas Brawijaya (UB) mewadahi delapan paslon kepala daerah di Malang Raya, untuk memaparkan visi pembangunan terpadu bagi Malang Raya, melalui sebuah mimbar akademik bertajuk Sinergi Pembangunan Malang Raya.
Dalam kegiatan yang dihelat di gedung Auditorium UB kemarin itu, sebanyak tujuh dari delapan paslon cakada Malang Raya hadir. Untuk paslon cakada Kota Batu, dihadiri paslon Nurochman – Heli Suyanto dan paslon Kris Dayanti – Kresna Dewanata Prosakh. Sedangkan paslon Firhando Gumelar – H Rudi tak menampakkan dirinya.
Sementara itu, seluruh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang hadir lengkap, yakni paslonWahyu Hidayat – Ali Muthohirin, paslon Heri Cahyono – Ganis Rumpoko dan paslon H. M. Anton – Dimyati Ayatullahm
Kemudian paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Malang nomor urut 1, dihadiri langsung oleh HM. Sanusi, sementara calon nomor urut 2 hadir diwakili oleh dr. Umar Usman.
Usai kegiatan itu, Calon Wali Kota Batu, Nurochman menyampaikan apresiasi atas undangan tersebut, serta komitmen untuk membangun Malang Raya secara sinergis.
“Kami sampaikan terima kasih kepada UB atas kesempatan ini. Semoga semangat sinergi terus berlanjut dan membawa perubahan positif untuk Malang Raya yang lebih baik. Mari wujudkan masa depan cerah bersama!,” tutur Cak Nur, Sabtu (2/11/2024).
Dia menambahkan, komitmen Senyawa Malang Raya dapat didefinisikan sebagai tekad untuk bersatu membangun Malang Raya sebagai satu kesatuan dengan semangat ‘Satu Jiwa’.
Cak Nur menekankan meskipun ada otonomi daerah, sejarah yang menyatukan Malang Raya tidak boleh terpecah oleh kepentingan politik atau administratif.
“Senyawa Malang Raya adalah komitmen kami semua untuk membangun bersama. Dengan sinergi ini, kami siap bekerja dengan kabupaten dan Kota Malang untuk kesejahteraan Malang Raya,” tutur Cak Nur.
Lebih lanjut, dalam diskusi itu, paslon Mbatu Nyell menyoroti, pentingnya sinergi dalam pembangunan jalur transportasi dan pengelolaan sampah.
Menurutnya, kolaborasi terpadu antara Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu akan berdampak signifikan dalam mengatasi tantangan lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.
“Kami memiliki program pengelolaan sampah terpadu. Jika ini dikelola bersama, tentu akan menjadi langkah luar biasa untuk lingkungan Malang Raya,” ungkap Nurochman.
Melalui kegiatan ini, Cak Nur berharap sinergi ini tidak hanya berlangsung di forum diskusi, tetapi juga diwujudkan dalam langkah nyata yang membawa manfaat bagi masing-masing daerah.
Sementara itu, Rektor UB, Prof. Widodo menyampaikan, kegiatan ini adalah pertama kalinya di Malang Raya, dimana kampus bisa mengumpulkan semua cakada yang akan berkompetisi dalam Pilkada 2024.
“Ini adalah forum yang sangat strategis. Kami berharap pimpinan di Malang Raya dapat memiliki satu kesamaan visi untuk membangun wilayah ini,” ungkap Prof. Widodo.
Dia juga menekankan bahwa di era sekarang, kolaborasi antar daerah menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan dan percepatan pembangunan.
Prof. Widodo menyoroti, beberapa potensi besar yang dimiliki Malang Raya, termasuk kunjungan wisata yang mencapai 20 juta orang per tahun. Dia berharap angka tersebut dapat terus meningkat hingga mencapai skala internasional.
“Malang Raya tidak hanya memiliki daya tarik wisata, tetapi juga kekuatan dalam sektor pendidikan, hortikultura dan ekonomi melalui UMKM, paparnya.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan, berdasarkan data yang ada, Malang Raya memiliki lebih dari 200 ribu unit UMKM yang menjadi pilar ekonomi lokal.
Dia menilai, bahwa sektor UMKM ini perlu mendapat dukungan penuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “UMKM di Malang Raya adalah potensi besar yang perlu didukung untuk mendorong ekonomi daerah,” imbuhnya.
Sebagai Kota Pendidikan, Malang Raya juga diharapkan bisa menjadi destinasi pendidikan internasional. Dengan jumlah mahasiswa yang banyak, tidak hanya dari Jawa Timur tetapi dari berbagai daerah lain.
“Harapannya, para calon ini dapat berpikir holistik, melihat potensi Malang Raya sebagai satu kesatuan yang saling mendukung, dari sektor wisata, pertanian, pendidikan, hingga kesehatan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)