![IMG-20250108-WA0024](https://alurnews.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250108-WA0024-696x522.jpg)
AlurNews.com – Sebanyak 14 kader posyandu di Dapur 12, Kelurahan Sei Pelungut, Kecamatan Sagulung dinonaktifkan oleh pihak Kelurahan. Tidak hanya itu, pemecatan para kader posyandu ini turut menyeret nama walikota Batam terpilih, Amsakar Achmad.
Perihal terseretnya nama Amsakar Achmad, dikonfirmasi oleh Ketua Posyandu Sei Pelungut, Aliyarni paska menemui anggota Komisi IV DPRD Batam, Selasa (7/1/2025) kemarin. Perbedaan pilihan politik disinyalir menjadi dasar pemecatan 14 kader posyandu tersebut.
“Pihak yang memecat kami sampaikan ini perintah pak Amsakar, kami yakin tidak seperti itu. Kami malah menduga pihak Lurah yang mengeluarkan surat pemecatan kami, menghubungkan ini dengan politik,” jelasnya melalui sambungan telepon, Rabu (8/1/2025).
Aliyarni mengaku kecewa dengan keputusan ini mengingat dirinya sudah 23 tahun mengabdi, untuk itu bersama rekan-rekan lainnya, Aliyarni meminta perlindungan atas ketidakadilan yang saat ini mereka alami.
Kepada 14 orang kader yang sudah non aktif ini, pihak RW dan Kelurahan turut menyampaikan bahwa keputusan ini juga didasari peraturan walikota (perwako) tahun 2019 yang telah ditandatangani walikota Batam, Muhammad Rudi.
“Sementara di SK kami tidak ada masa bakti, dari tahun 2002 kami mengabdi tidak pernah direcoki RW dan Lurah. Dari kami belum ada insentif, dari kami belum punya tempat, dan keliling menenteng timbangan,” jelasnya.
Keputusan non aktif yang didapat ke-14 kader Posyandu ini juga dilakukan tanpa adanya komunikasi terlebih dahulu. Aliyarni mengaku mengetahui bahwa SK miliknya berubah, setelah adanya edaran pendaftaran kader posyandu baru.
Pihaknya berharap ada kejelasan mengenai alasan pemecatan ia bersama rekannya. Untuk itu, DPRD diharap dapat menjadi jembatan dalam permasalah ini.
“Sementara kami juga tidak menerima insentif yang besar dalam menjalankan tugas kami hingga puluhan tahun ini,” sesalnya.
Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Batam, Yunus yang menjadi perwakilan dalam menemui para kader Posyandu ini menyebut pihaknya akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya dugaan potensi perbedaan pilihan politik yang menjadi alasan pemberhentian para kader. Dari data yang didapat ke-14 kader yang diberhentikan berasal dari Posyandu di Dapur 12, Seroja Sehat, dan Teratai Seroja.
“Kami akan panggil Lurah dan RW untuk konfirmasi soal ini. Kenapa sampai ada kisruh seperti ini. Bahkan sampai membawa nama walikota terpilih,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Rabu (8/1/2025). (Nando)