Pledoi Kasus 106 Kg Sabu 3 WNA India, Kuasa Hukum Ungkap Adanya Dugaan Skenario hingga Kejanggalan

2 months ago 63
Sidang kasus penyelundupan 106 kilogram na sabu 3 WNA asal India di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungbalai Karimun, Selasa (8/4/2025). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Kasus penyelundupan 106 kilogram narkotika jenis sabu yang menyeret 3 Warga Negara Asing (WNA) asal India berinisial RM, SD dan GV memasuki babak baru.

Terpusat di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun, kasus narkotika tersebut kini memasuki agenda sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) dari kuasa hukum ketiga terdakwa, Selasa (8/4/2025) siang.

Diketahui, dalam kasus ini ketiga terdakwa mendapat pendampingan hukum oleh pengacara Rasmen Simamora, Abdul Hadi Hasibuan, Dewi Julita Tinambunan, dan Yan Aprido.

Kepada awak media, Kuasa Hukum terdakwa mengungkapkan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, terlebih saat proses penggeledahan, penangkapan hingga fakta-fakta di persidangan.

Mereka mengatakan selama proses persidangan berlangsung tidak terdapat bukti kuat yang mengarahkan kepada kliennya atau ketiga terdakwa sebagai pelaku pengedar narkotika jaringan internasional.

“Saat proses penggeledahan di kapal yang dilakukan aparat ditemukan barang bukti (sabu-red) itu di tangki BBM mesin bukan di kamar klien kami. Selain itu, adanya dugaan skenario dalam kasus ini,” sebutnya.

Tak hanya sampai di situ, selama persidangan saksi-saksi kunci seperti kapten kapal hingga kru juga tidak dihadirkan untuk memberikan keterangan detail, yang mana hanya melalui via zoom.

Bahkan keterangan yang diberikan para saksi hanya bersifat asumsi hingga pengiringan opini yang tidak didukung dengan alat bukti konkrit.

Untuk itu, kuasa hukum terdakwa meminta majelis hakim dapat menegakkan keadilan dalam kasus ini dengan membebaskan ketiga terdakwa. Hal ini berkaca dari tidak adanya unsur dalam dakwaan terbukti secara sah dan meyakinkan dalam persidangan.

“Saya meyakini majelis hakim dapat menegakkan keadilan dalam kasus ini, karena klien kami bukan bagian dari peredaran narkotika jaringan internasional seperti yang didakwakan,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Karimun menutut hukuman mati terhadap 3 Warga Negara Asing (WNA) asal India berinisial RM, SD dan GV dalam kasus dugaan penyeludupan 106 kilogram sabu-sabu jaringan Internasional.

Tuntutan tersebut dibacakan langsung oleh JPU di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun, kuasa hukum serta ketiga terdakwa, Senin (24/3/2025) lalu.

Ketiga WNA India itu diamankan pada 13 Juli 2024 silam di Perairan Pongkar Karimun saat berlayar menggunakan kapal berbendera Singapura.

Mereka diduga membawa barang haram tersebut dengan cara disembunyikan didalam tangki bahan bakar yang telah dimodifikasi untuk mengelabui petugas. Rencananya sabu itu akan diselundupkan ke Australia melalui rute yang telah ditentukan. (Andre)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |