Penerimaan Retribusi Parkir Batam di 2024 Masih Rendah

1 month ago 36
Pengendara membayar parkir ke jukir di Batam. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Meski Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam mencatat beberapa sektor penghasil belum maksimal di ujung tahun 2024. Salah satunya datang dari sektor parkir, walau tarif parkir telah mengalami penyesuaian hingga 100 persen.

“Mungkin itu dari retribusi, karena awal tahun lalu sudah ada penyesuaian. Untuk teknisnya mungkin ke Dishub yang paling paham soal tidak tercapaianya target 2024 lalu,” ujarnya, Rabu (1/1/2025)

Dari sejumlah retribusi daerah yang potensial, parkir tepi jalan berada di titik penerima paling rendah dari objek retribusi lain. Untuk diketahui, diambil dari Siependa Batam sektor parkir pinggir jalan di Kota Batam hanya terealisasi sebesar 56 persen atau sebesar Rp10 miliar dari target Rp18 miliar.

Gagalnya target retribusi pendapatan daerah dari parkir tepi jalan ini, juga dialami pada tahun 2023 lalu. Dimana retribusi parkir tepi jalan hanya mencapai angka Rp4,6 miliar dari target Rp15 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam, Salim mengungkapkan penyebab retribusi parkir tidak kunjung tercapai, meskipun sudah ada kenaikan tarif 100 persen sejak awal tahun ini.

Ia menyebutkan salah satu cara untuk menggenjot penerimaan retribusi parkir adalah mendorong transaksi non tunai. Meskipun Batam sudah memulai penerapan transaksi non tunai dengan menerapkan sistem QR code.

“Pandangan masyarakan soal transaksi non tunai retribusi parkir masih rendah. Ini ke depan yang akan kita dorong lebih baik lagi,” kata dia, Kamis (12/12/2024).

Kedua, penyebab belum terealisasinya penerimaan retribusi daerah juga disebabkan karena jumlah pelanggan program stiker berlangganan, yang juga digadangkan mulai tahun ini.

Salim menyebutkan di APBD P jumlah stiker berlangganan yang dicetak kurang lebih 29 ribu stiker. Namun realisasinya saat ini hanya berkisar seribu sampai dua ribu lebih.

“Yang terjual yaitu roda dua sebanyak 144, roda empat sebanyak 843 stiker, dan roda enam sebanyak 251 stiker,” sebutnya.

Mengenai realisasi penerimaan parkir tepi jalan yang masih jauh dari harapan, Salim menyebutkan beberapa kendala. Pertama capaian realisasi stiker berlangganan masih rendah. Menurutnya, jika stiker terjual sesuai taget, bisa dimungkinkan penerimaan retribusi parkir mengalami peningkatan.

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |