KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), Darliansjah optimistis bahwa program Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) mampu menekan berbagai persoalan pertanahan di daerah itu.
“Pemasangan tanda batas tanah bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan langkah nyata dalam menciptakan kepastian hukum, meningkatkan ketertiban dan menjaga hubungan baik di tengah masyarakat,” katanya di Kuala Kapuas, Kamis (30/1).
Dia mengatakan bahwa Gemapatas yang belum lama ini diluncurkan Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Nasional Pertanahan (ATR/BPN), memiliki makna yang sangat penting, baik untuk masyarakat maupun pemda.
Menurut Darliansjah, dari sisi pemerintah daerah, gerakan ini sangat membantu dalam mewujudkan tata kelola wilayah yang lebih tertib.
“Dengan bidang tanah yang telah dipasang patok batasnya secara jelas, dengan peta wilayah yang lebih akurat, sehingga memudahkan perencanaan pembangunan, pengelolaan aset daerah dan menarik investasi,” katanya.
Dia menambahkan, kepastian batas wilayah ini juga menjadi dasar penting bagi pelaksanaan pembangunan yang adil dan merata, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Gemapatas bukan hanya sebuah program kerja, tetapi juga gerakan bersama untuk memberikan kepastian hukum atas tanah, mengurangi potensi konflik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Pj Bupati Kapuas.
Dia mengungkapkan, Gemapatas sendiri dilaksanakan secara serentak di 14 kecamatan, 11 desa dan 13 kelurahan yang ada di wilayah Kalimantan Tengah.
“Target program ini harus ada pemasangan sebanyak 13 ribu patok batas tanah. Dan untuk Kabupaten Kapuas sendiri mendapat sebanyak 1.000 patok,” kata Darliasjah.
Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat segera memasang tanda batas guna mengantisipasi permasalahan terkait pertanahan.
“Program Gemapatas ini merupakan gerakan yang melibatkan peran aktif masyarakat. Kampanyekan ini harus terus dilakukan karena persoalan pertanahan salah satunya muncul karena kelalaian masyarakat dalam menjaga batas,” katanya.
Sumber: ANTARA